Pesantren Al-Hamidiyah Menyambut Kedatangan Syekh Utusan Al-Azhar Mesir

Handy Fernandy
PT. MEDIA DAPUR REMAJA - Informasi Iklan dan Media Partner: 081290802946
Pesantren Al-Hamidiyah Menyambut Kedatangan Syekh Utusan Al-Azhar Mesir (Foto: LTN NU Depok)

Dapurremaja.com | Depok

Pengasuh dan Santri Pesantren Al-Hamidiyah menyambut kedatangan Syekh Ahmad Ramadhan Mohamed Maarouf, Syekh Utusan dari Universitas Al-Azhar Mesir yang akan menetap selama tiga tahun di pesantren untuk mengajar dan mendampingi para santri dalam memperdalam ilmu agama, tahfidz al-Qur’an dan bahasa arab, Kamis(11/09/2025).

Kehadiran Syekh Utusan Al-Azhar ini merupakan bentuk kerja sama strategis antara Kementerian Agama Republik Indonesia dengan Universitas Al-Azhar Mesir, yang bertujuan memperkuat kualitas pendidikan di pesantren serta menanamkan nilai-nilai moderasi Islam (wasathiyyah) di kalangan santri.

Dalam acara penyambutan yang digelar di Al-Hamidiyah Information Center (AIC), para Kiai, Asatidz, serta santri hadir dengan penuh antusias.

Syekh Ahmad Ramadhan disambut meriah dengan iringan tim hadroh santri. Kepala Pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah Prof. Dr. KH. Oman Fathurrahman, M.Hum memberikan sambutan hangat dari Syekh yang baru tiba.

Kiai Oman menyampaikan bahwa kehadiran Syekh Utusan Al-Azhar, akan memberikan warna baru dalam dunia pendidikan pesantren, khususnya dalam pengajaran tahfidz al-Quran, ilmu-ilmu syar’ah, serta pelatihan bahasa arab yang lebih intensif.

“Kami berharap para santri dapat memanfaatkan kesempatan emas ini untuk belajar langsung dari ulama Al-Azhar, sehingga kelak menjadi kader umat yang berilmu, berakhlak, dan berkontribusi bagi bangsa dan agama,” ungkapnya.

Selama tiga tahun, Syekh Ahmad Ramadhan akan mengajar secara langsung, membimbing, serta mengadakan kajian rutin terbuka bagi dewan guru pesantren.

Dengan kerja sama ini, Pesantren Al-Hamidiyah semakin menegaskan perannya sebagai pusat pendidikan Islam yang mengedepankan ilmu, akhlak, dan moderasi, serta menjembatani hubungan keilmuan antara Indonesia dan Mesir.

Quick Link

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses