Persikad 1999, Antara Merger dan Tanggung Jawab Moral dalam Dunia Sepak Bola

Supiyadi Ahmad
PT. MEDIA DAPUR REMAJA - Informasi Iklan dan Media Partner: 081290802946
Cahyo P. Budiman, mantan manajer klub, berbicara soal kisah perjalanan panjang Persikat 1999

Dapurremaja.com| Depok

Kabar tentang Persikat 1999 yang kini terlibat dalam perdebatan soal status merger dengan Sumud United, menarik perhatian banyak pihak, termasuk pengurus lama yang merasa memiliki tanggung jawab moral terhadap perjalanan klub tersebut. Cahyo P. Budiman, mantan manajer klub, berbicara soal kisah perjalanan panjang Persikad 1999 yang berakhir di Liga 4 Seri 2 Jawa Barat, sebelum akhirnya masuk ke babak perubahan besar.

Menurut Cahyo, pada 18 Desember lalu, ia dipanggil oleh Pak Andiana Siombing, pemilik lama Persikad 1999, untuk bertemu di kantor salah satu pemilik Persijak Jepara, Pak Armand Dunawan. Pertemuan tersebut ternyata membawa dampak besar bagi masa depan klub. Dalam pertemuan itu, terjadi transaksi yang tak banyak diketahui, yaitu pelepasan hak kepemilikan klub dari Pak Andiana kepada kelompok yang dipimpin oleh Pak Armand.

“Saya ingat betul, kami sedang mempersiapkan babak 16 besar Liga 4 Seri 2 waktu itu. Pada 28 Desember, kami bertanding di final. Di sisi lain, di belakang layar, proses penyerahan hak kepemilikan sudah terjadi,” ujar Cahyo mengenang peristiwa tersebut.

Selama masa transisi, posisi presiden klub dipegang oleh Pak Egad Sacawijaya, yang kemudian melanjutkan pembiayaan klub melalui Pak Armand. “Kepuasan batin saya sebagai manajer tercapai ketika Persikatd 1999 berhasil lolos ke Seri 1. Itu adalah target pribadi saya,” lanjutnya.

Namun, pada tahun 2025, Cahyo mengaku tidak lagi terlibat dalam pengelolaan klub. “Tugas saya sudah selesai, dan saya tidak tahu lagi tentang perkembangan klub setelah itu.”ucapnya kepada wartawan beberapa hari yang lalu.

Seiring berjalannya waktu, muncul kabar mengejutkan. Klub yang dikenal sebagai Persikat 1999 ternyata masih aktif di Liga 4 Seri 1 Jawa Barat. Padahal, menurut pengakuan Cahyo, Persikad 1999 seharusnya sudah bergabung dengan Sumud United, yang kini bermain di Liga 2. “Saat itu, saya berkomunikasi dengan ketua ASPROP Jawa Barat, Pak Suriadi, dan mendapatkan informasi bahwa Persikad 1999 ternyata belum melebur. Nama dan resensi klub ini masih terdaftar di PSSI Jawa Barat,” ungkap Cahyo.

Ternyata, kabar merger antara Persikat 1999 dan Sumud United yang beredar selama ini ternyata tidak sepenuhnya benar. Menurut penjelasan PSSI Pusat, Sumud United hanya mengajukan permohonan perubahan nama menjadi Persikad 1990, bukan hasil merger. “Jadi, Persikat 1999 masih ada dan terafiliasi di Jawa Barat. Nama baru yang bermain di Liga 2 adalah Persikat 1990, hasil dari perubahan nama Sumud United,” jelas Cahyo.

Perbedaan ini memunculkan rasa tanggung jawab moral bagi pengurus lama Persikad 1999, yang merasa klub tersebut dibangun dengan kerja keras selama bertahun-tahun. Cahyo pun menekankan pentingnya manajemen baru untuk menjelaskan situasi ini kepada publik, agar tidak terjadi kebingungan dan anggapan yang salah di kalangan pendukung.

“Kami tidak merasa kecewa, tapi yang penting adalah agar publik tahu apa yang sebenarnya terjadi. Jangan sampai ada pembohongan yang memengaruhi persepsi masyarakat,” tegas Cahyo.

Sementara itu, meskipun klub kini beroperasi dengan identitas baru, Persikat 1999 tetap memiliki nilai historis yang penting bagi sepak bola kota Depok. Perjuangan dan pencapaian yang diraih selama empat tahun terakhir, termasuk lolos ke Seri 1, menjadi kebanggaan yang tak akan terlupakan oleh pengurus lama.

Dengan kompetisi Liga 4 Jawa Barat yang semakin dekat, pengurus baru diharapkan untuk menjaga integritas dan menjelaskan kepada publik mengenai status klub yang sebenarnya, agar nama baik Persikat 1999 tetap terjaga dan dapat terus berkembang di masa depan.

Editor: Supiyadi Ahmad

Quick Link

TAGGED:
Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses