Dapurremaja.com | Musik
Sebagai lagu pembuka dalam album The Life of a Showgirl yang dirilis 3 Oktober 2025, “The Fate of Ophelia” hadir sebagai pernyataan tematik kuat dari Taylor Swift menggabungkan elemen sastra, visual teatrikal, cinta, dan penyelamatan emosional.
Judulnya sendiri merujuk kepada Ophelia, tokoh perempuan dalam karya Shakespeare Hamlet, yang secara tradisional dipandang sebagai sosok yang kehilangan kendali dan pada akhirnya tewas tenggelam. Namun Swift tak sekadar mengutip tragedi, dia mencoba “menyelamatkan” versi Ophelia dalam narasinya.
Dia menyiratkan bahwa jika “kamu” (yang banyak penggemar duga adalah Travis Kelce) tidak datang, dia mungkin akan “tenggelam dalam melankoli. Lagu ini menegaskan bahwa ia mengubah narasi bukan pasrah, tetapi diselamatkan.
Dalam analisis kritis, ada yang menyoroti bahwa meskipun lagu ini ambisius secara konsep, integrasi antara metafora Ophelia dan elemen-elemen personal terkadang terasa tidak sepenuhnya kohesif sebagian alasannya karena ruang lirik yang terbatas untuk menjelajah semua simbol secara mendalam.
“The Fate of Ophelia” bukan sekadar lagu pop romantis, ia adalah usaha Taylor Swift untuk:
- Mereinterpretasi mitos Ophelia — bukan menjadi korban, tetapi menjadi seseorang yang bisa diselamatkan.
- Menampilkan kekuatan narasi lirik — menggabungkan metafora sastra dan elemen kehidupan personal dalam satu lagu.
- Menghubungkan tema cinta & penyelamatan — bukan cinta pasif, tetapi cinta yang aktif: “kamu” datang dan menariknya dari “kubur” metaforis.
- Menegaskan estetika teatral & visual — memperkuat pesan lagu dengan video yang mewah, simbolik, dan penuh detail.
- Memberi ruang interpretasi bagi pendengar — beberapa menganggap “penyelamat” adalah Travis Kelce, beberapa melihatnya sebagai metafora diri sendiri, atau kekuatan relasi itu sendiri.