Dapurremaja.com|Jakarta
Dalam upaya memperkuat kesadaran dan tindakan nyata terhadap lingkungan, Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan) mengadakan kunjungan ke Media Percontohan Pembelajaran Pencegah Krisis Planet di Gang Padat Penduduk RT8 RW4 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. (25/05/2024)
Kegiatan ini bertujuan untuk belajar dan berbagi pengalaman tentang berbagai inisiatif lingkungan yang telah berhasil diterapkan di lingkungan padat penduduk.
Komisaris Besar Polisi Ratna Setiawati, S.H., M.Pd., selaku Kepala Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan), bersama para siswa dan kepala sekolah Polwan, disambut oleh perwakilan Pemerintah Daerah setempat. Diantaranya Eko Gumelar Susanto, S.T., M.S.E.selaku Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur dan Sri Sundari S.Sos., M.Si. selaku Wakil Camat Duren Sawit, Jajaran Vertikal Lurah Malaka Jaya sampai Ketua RW mulai dari RW 3, RW4, RW5 dan RW13 bahkan Ketua RW1 Kelurahan Pondok bambu jakarta timur.
Menurut Inisiator Pembelajaran Pencegah Krisis Planet di Gang Padat Penduduk Dr. Taufiq Supriadi selaku Ketua RT8 RW4 Malaka Jaya, Duren Sawit Jakarta TImur, juga merupakan
Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Rukun Warga dan Rukun Tetangga (ARWT) Indonesia.ketua RT8/RW4, Bahwa Kegiatan ini bagi Sepolwan bertujuan untuk melihat langsung berbagai inovasi dan program lingkungan yang telah diimplementasikan di Media Percontohan Pembelajaran Pencegah Krisis Planet yang digagas dari lingkungan terkecil.
Tujuan dan Manfaat Kunjungan ini yaitu,
1. Belajar tentang berbagai teknik yang digunakan untuk mencegah krisis planet.
2. Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya peran komunitas dalam menjaga lingkungan, karena sejatinya
Polwan pun akan terjun langsung di masyarakat.
3. Mendukung program Kalemdiklat Polri terkait Kampus Bersih, Sehat, dan Hijau.
4. Menjalin kerjasama dengan semua pihak dalam memahami cara-cara inovatif termasuk dalam hal pengelolaan lingkungan dan pengelolaan sampah.
3. Program dan Inisiatif yang Menarik: Selama kunjungan, para siswa Polwan akan diperkenalkan dengan 40 Item Pencegah Krisis Planet dengan beberapa program inovatif yang telah diterapkan di lingkungan padat penduduk ini, termasuk:
1. Sumur Resapan Dalam: Mengembalikan air hujan kembali ke dalam tanah, membantu mengatasi masalah banjir.
2. Akuaponik: Teknik pertanian yang mudah diterapkan, menghasilkan pangan sekaligus memelihara ikan.
3. Penampungan Air Hujan: Cara mudah menampung dan memanfaatkan air hujan untuk keperluan sehari-hari.
4. Menyiram Otomatis: Teknologi penyiraman otomatis yang efisien, bahkan untuk tanaman yang memerlukan sedikit air.
5. Komposter: Pengelolaan sampah organik menjadi kompos, telah diimplementasikan di 40 rumah di RT8.
6. Teknik Menyiram Modern: Sistem penyiraman langsung ke dalam pot tanaman, meningkatkan efisiensi.
7. Apar Tiga Dimensi: Mural yang dilengkapi dengan APAR untuk edukasi keselamatan dengan visual menarik.
8. Pengeras Suara dan CCTV: Penggunaan teknologi untuk pengawasan dan komunikasi yang efektif.
4. Penghargaan dan Pengakuan: Pusat Percontohan Pembelajaran Pencegah Krisis Planet ini telah mendapatkan pengakuan dari MURI dan HAKI serta review yang positif di berbagai platform media sosial, menjadikannya proyek percontohan yang diakui secara nasional. Inisiatif ini dipimpin oleh Dr. Taufiq Supriadi selaku Ketua RT8 RW4 Malaka Jaya, Duren Sawit Jakarta TImur, juga merupakan Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Rukun Warga dan Rukun Tetangga (ARWT) Indonesia.
5. Dukungan Pemerintah dan Kolaborasi: Kegiatan ini didukung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, khususnya Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur.
Kunjungan ini juga memperlihatkan sinergi antara pemerintah, komunitas, dan institusi pendidikan dalam upaya menjaga lingkungan.
6. Harapan dan Masa Depan: Diharapkan kunjungan ini akan memberikan inspirasi bagi para siswa Polwan untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh di lingkungan mereka masing-masing. Program ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi komunitas lain dalam menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup karena salah satu manfaatnya adalah UMKM menjadi bergerak dan “hidup” dengan banyaknya kunjungan. Media Percontohan pembelajaran Pencegah Krisis Planet ini semakin hari semakin dikenal tidak hanya tingkatan lokal namun telah mendunia kerena kemudahan informasi di berbagai platform”.
“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan. Media Percontohan Pembelajaran Pencegah Krisis Planet ini sebatas mengisnpirasi masyarakat agar di tempat lain dapat dilakukan upaya kontribusi menjaga dan membangun lingkungan tetap lestari yang ramah lingkungan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam acara ini,” ujar Dr. Taufiq Supriadi.
Sedangkan Ratna menyebutkan bahwa Adalah penting mempelajari pencegahan krisis planet, sebab para siswa Polwan harus siap untuk bekal turun ke masyarakat. Terpenting adalah kegiatan ini mendukung program Kalemdiklat Polri terkait Kampus Bersih, Sehat, dan Hijau, sehingga harus dijaga kerjasama semacam ini. Kami juga memberikan tambahan Item edukasi tentang pengenalan rambu Lalu Lintas di Indonesia, karena di lokasi ini sudah mengklaim ada educational traffic park atau taman edukasi lalu lintas, sehingga semoga apa yang kami berikan ini bisa membuat warga dari semua kalangan menjadi lebih taat berlalu lintas dan bisa getok tular kepada warga lainnya.”(dare)