Dapurremaja.com | Cinere
Dalam upaya memperkuat stabilitas sosial serta menanggulangi berbagai persoalan masyarakat, Kapolsek Cinere AKP Pesta Hasiholan Siahaan, SH., MH., melakukan kunjungan strategis ke kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Cinere pada Rabu (07/05/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah kolaboratif dalam menangkal kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, tawuran, serta penyebaran paham radikalisme di kalangan generasi muda.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh keakraban tersebut, Kapolsek Cinere menegaskan pentingnya sinergi antara aparat kepolisian dan tokoh agama serta masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan. Ia menyampaikan bahwa pendekatan preventif melalui edukasi dan pembinaan moral sangat dibutuhkan untuk membentengi anak-anak muda dari berbagai pengaruh negatif.
“Peran tokoh agama, pesantren, dan lembaga pendidikan keagamaan sangat vital dalam membangun karakter generasi muda. Kami dari kepolisian sangat terbuka untuk bekerja sama dalam berbagai bentuk kegiatan edukatif dan pembinaan,” ujar AKP Pesta Hasiholan.
Ketua MWC NU Cinere, H. Heri Setiono, SH., didampingi oleh Ketua PRNU se-Kecamatan Cinere dan Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Cinere, H. Abdul Ghofur, menyambut positif inisiatif ini. Ia menegaskan komitmen NU dalam mendukung program-program kepolisian demi mewujudkan lingkungan yang aman, damai, dan religius.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PRNU Gandul, Gus Makky, menyampaikan pentingnya menjadikan forum Lailatul Ijtima’ sebagai media konsolidasi antar elemen masyarakat dalam upaya membina dan menjaga kondusivitas lingkungan. Sementara itu, Ust. Wahyu selaku Ketua PRNU Pangkalan Jati menganalogikan jajaran PRNU sebagai satu keluarga besar dengan peran ayah, ibu, dan kepemudaan yang berharap dapat memperoleh pembinaan dari kepolisian secara berkelanjutan.
Dari pertemuan ini, disepakati beberapa langkah strategis sebagai bentuk konkret dari sinergi tersebut, di antaranya: Pertama, penyelenggaraan program penyuluhan bersama di sekolah-sekolah dan lingkungan masyarakat tentang bahaya narkoba, dampak tawuran, serta ancaman radikalisme. Kedua, pemanfaatan forum Lailatul Ijtima’ sebagai ruang komunikasi aktif antara kepolisian, tokoh agama, dan pemuda untuk memantau serta merespons isu-isu sosial secara cepat. Dan ketiga, pelatihan kader dakwah dan pemuda sebagai agen perubahan yang akan menyebarkan pesan-pesan positif dan mencegah penyebaran ideologi ekstrem.
Dengan sinergi yang dibangun ini, diharapkan tercipta lingkungan yang lebih kondusif bagi pertumbuhan generasi muda yang sehat, cerdas, berakhlak mulia, serta bebas dari pengaruh negatif. Model kolaboratif seperti ini juga diharapkan dapat direplikasi di wilayah lain sebagai bentuk pendekatan preventif dan responsif terhadap tantangan sosial di era modern.