Dapurremaja.com | Jakarta
Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jakarta, menjadi tuan rumah Young Journalist Round Table Discussion dengan tema “Peran Media dalam Mendukung 100% TAPS Ban” (Pelarangan Total Iklan, Promosi, dan Sponsor Rokok).
Acara ini dihadiri oleh tokoh lintas sektor dan bertujuan untuk menyoroti urgensi peran media dalam membentuk opini publik dan mendorong kebijakan kesehatan yang mendukung pelarangan total iklan rokok.
Direktur P2PTM Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Siti Nadia Tarmidzi, membuka diskusi dengan memaparkan tingginya angka kematian akibat penyakit tidak menular yang berkaitan erat dengan konsumsi rokok.
“Tanpa dukungan media, edukasi tentang bahaya rokok akan kalah oleh masifnya iklan rokok, baik yang tersurat maupun terselubung. Ini bukan hanya isu kesehatan, tetapi juga keadilan sosial bagi anak-anak dan remaja kita,” tegasnya.
Lily S. Setyowati dari Vital Strategies mendorong para jurnalis muda untuk berani menyuarakan kebenaran di tengah kuatnya dominasi iklan rokok, termasuk di platform digital.
“Iklan rokok secara halus memengaruhi anak muda. Media harus tegas demi generasi yang sehat dan cerdas. Setiap tulisan, setiap narasi, adalah bentuk perlawanan,” ujarnya.
Staf Khusus Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Ahmad Fanani, menekankan pentingnya membangun kanal komunikasi dua arah antara pemerintah dan komunitas media.
“Narasi media yang jujur dan berpihak pada kepentingan rakyat akan memperkuat langkah pemerintah menolak normalisasi rokok. Kita butuh lebih banyak jurnalis yang berpikir kritis dan berpihak pada masa depan bangsa,” jelasnya.
Ketua PP Ikatan Jurnalis Indonesia, Khafidlul Ulum, menegaskan bahwa peran jurnalis hari ini melampaui sekadar peliputan.
“Jurnalis bukan sekedar peliput. Kita adalah pendidik publik. Suara kita bisa menyelamatkan generasi. Dalam isu seperti TAPS Ban ini, jurnalis harus berdiri di pihak yang benar,” ungkapnya.
Dengan semangat #GaulTanpaNgebul dan #HentikanAsapMu, acara ini menjadi titik awal sinergi yang lebih kuat antara media, pemerintah, dan masyarakat sipil untuk membangun Indonesia yang lebih sehat dan berdaya.