Dapurremaja.com | Jakarta
Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Ciputat resmi meluncurkan Gerakan Wakaf Rumah Pergerakan Ciputat dalam rangkaian Haul Akbar dan Musyawarah Cabang (Muscab) yang digelar di Auditorium Harun Nasution, Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Sabtu pagi (26/7). Gerakan ini menjadi langkah monumental dalam membangun fasilitas permanen kaderisasi dan pergerakan sosial intelektual kader PMII Ciputat lintas generasi.
Peluncuran ini ditandai secara simbolis melalui melalui penayangan video Launching di layar utama, disaksikan dan diresmikan bersama oleh enam tokoh penting, diantaranya Rektor UIN Jakarta Prof. Asep Saepuddin Jahar, Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro, Anggota KPU Afifuddin, Ketua IKA PMII Ciputat Ali Ghozi, Prof. Abdurrahman Mas’ud selaku pembina, dan Dr. Diana Mutiah.
Setelah itu, panitia juga menampilkan QRIS Wakaf yang ditayangkan di layar utama, sebagai wujud komitmen alumni dalam menciptakan legacy wakaf produktif yang berkelanjutan.
Rektor UIN Jakarta, Prof. Asep Saepuddin Jahar, dalam sambutannya menyatakan dukungan penuh dalam gerakan wakaf uang serta penggalangan dana wakaf.
“Saya tidak akan banyak bicara. Hari ini mari kita fokus berwakaf. QRIS sudah tersedia, mari kita mulai langkah nyata ini bersama. Inilah amal jariyah kita, ikhtiar kolektif untuk melahirkan kader-kader perubahan melalui Rumah Pergerakan Ciputat,” ujar Prof. Asep.
Juri Ardiantoro, Wakil Ketua Umum IKA PB PMII yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri Sekretaris Negara RI, menegaskan bahwa peluncuran gerakan wakaf ini adalah strategi regeneratif untuk memperkuat ekosistem kaderisasi yang berdaya saing.
“Hari ini kita menyaksikan peluncuran Gerakan Wakaf Rumah Pergerakan Ciputat. Ini adalah investasi strategis alumni untuk menyiapkan ruang dan ekosistem tumbuh bagi kader PMII dalam menghadapi tantangan zaman. Tidak cukup kita hanya bicara ide, kita juga harus menciptakan daya—daya sosial, politik, ekonomi, dan keilmuan.”
Lebih lanjut, Juri menekankan pentingnya regenerasi kader yang mampu menguasai sumber daya strategis melalui pendekatan yang relevan.
“Dulu kita bicara sumber daya hanya soal tanah dan air. Sekarang, sumber daya itu sampai ke langit. Karena itu kita harus mendorong kader PMII menguasai isu-isu STEP—science, technology, engineering, and pragmatism. Ini bukan hanya soal keahlian teknis, tapi soal kemampuan bertahan dan memimpin. Kita harus memastikan ada regenerasi yang siap masuk dan menang dalam arena pertarungan global,” tegasnya.
Dukungan juga datang dari Kementerian Agama RI. Dalam sambutannya, Muhibuddin, Wakil Ketua Pelaksana kegiatan yang juga Kasubdit Bina Kelembagaan dan Kerja Sama Zakat dan Wakaf, menyambut gerakan ini sebagai bentuk wakaf produktif yang selaras dengan arus perubahan.
“Inisiatif ini patut menjadi contoh nasional. Wakaf tak lagi semata soal membangun masjid atau makam, tapi juga membangun peradaban—melalui pendidikan, kaderisasi, dan kemandirian gerakan. Rumah Pergerakan Ciputat bisa menjadi simbol wakaf strategis di kalangan muda,” kata Muhib.
Dengan dukungan kolektif alumni dan institusi, Gerakan Wakaf Rumah Pergerakan Ciputat menjadi tonggak penting dalam sejarah pergerakan PMII. Kegiatan ini juga menjadi semangat baru untuk mewujudkan kemandirian gerakan melalui infrastruktur yang dimiliki dan dikelola sendiri.