Dapurremaja.com I Depok
Perjalanan haji yang akan ditempuh oleh kaum muslimin bukan sekadar perjalanan fisik menuju Tanah Suci, melainkan juga perjalanan spiritual yang mendalam menuju Baitullah, rumah Allah. Setiap tahapan haji bukanlah ritual belaka, melainkan sarana untuk mengasah kecerdasan spiritual, memperkuat makna hidup, menenangkan jiwa, mensucikannya dari dosa, serta mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.
Ibadah haji adalah rukun Islam kelima, penyempurna dari lima pilar keislaman. Tidak semua orang diberi kesempatan untuk melaksanakannya. Banyak muslim harus menanti belasan tahun demi mendapat giliran. Penantian ini melahirkan harapan dan kekhawatiran – akankah usia mereka cukup panjang hingga tiba saat yang dinanti? Maka, ketika panggilan itu benar-benar datang, itu adalah nikmat besar dari Allah Ta’ala yang patut disyukuri.
Sebagai dhuyufullah (tamu-tamu Allah), seorang muslim tidak sedang menjadi tamu seorang raja atau pemimpin dunia, melainkan tamu dari Penguasa langit dan bumi. Setiap langkah, doa, dan ibadah selama di Tanah Suci akan mendapat perhatian langsung dari-Nya.
Oleh karena itu, persiapan yang matang sangatlah penting – mencakup aspek mental, spiritual, fisik, finansial, dan intelektual. Allah berfirman:
“Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu. Tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka (yang tidak mempersiapkan), maka Allah melemahkan keinginan mereka, dan dikatakan kepada mereka: ‘Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu.” (QS. At-Taubah ayat 46)
Ayat ini menjadi peringatan bahwa tanpa persiapan yang sungguh-sungguh, niat baik pun bisa memudar. Maka, selama berada di Tanah Suci, jadikanlah setiap detik sebagai sarana taqarrub kepada Allah: perbanyak zikir, istighfar, luruskan niat, dan berserah diri sepenuhnya.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Haji yang mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Untuk meraih predikat haji mabrur, mari kita manfaatkan waktu yang tersisa dengan memperkuat niat, memperbanyak doa, serta mempersiapkan diri secara menyeluruh – baik fisik maupun spiritual. Semoga Allah Ta’ala memudahkan perjalanan kita, menerima amal ibadah, dan mengembalikan kita ke tanah air dengan predikat haji yang mabrur. Aamiin.
Wallahu’alam, semoga bermanfaat!
Penulis Oleh:
Irwan Hernanda – Pimpinan Ranting Muhammadiyah Abadijaya