Dua Dekade Terpinggirkan, PCNU Minta Revitalisasi Pendidikan Keagamaan di Depok

Handy Fernandy
PT. MEDIA DAPUR REMAJA - Informasi Iklan dan Media Partner: 081290802946
Ketua PCNU Kota Depok, KH. Achmad Solechan pada kegiatan Rapat Dengar Pendapat di Gedung Paripurna DPRD Kota Depok, (Foto: LTN NU Kota Depok)

Dapurremaja.com | Depok

Penguatan lembaga pendidikan keagamaan menjadi sorotan utama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Depok. Sebab selama dua dekade, perhatian terhadap lembaga tersebut dinilai timpang.

Ketua PCNU Kota Depok Achmad Solechan mendorong agar perhatian terhadap pesantren dan madrasah khususnya di Kota Depok tidak sebatas wacana, tetapi benar-benar diwujudkan dalam kebijakan nyata.

‎“Kami mengapresiasi adanya atensi dalam forum kali ini. Tapi kami ingin memastikan bahwa perhatian ini tidak berhenti di forum saja. Harus ada kebijakan nyata dalam APBD yang memberikan ruang bagi madrasah dan pesantren untuk berkembang,” kata Achmad Solechan usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) Mengenai Rancangan Peraturan Daerah Kota Depok tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025-2029 di Gedung Paripurna DPRD Kota Depok, Kamis (31/07/2025).

‎Dirinya mengungkapkan bahwa saat ini terdapat kurang lebih ada 465 madrasah di Kota Depok, sebagian besar dikelola secara swadaya oleh masyarakat. Namun, selama dua dekade terakhir, perhatian struktural dari pemerintah terhadap lembaga tersebut masih sangat terbatas.

‎”Pesantren dan madrasah selama ini justru menjadi benteng moral dan pendidikan akar rumput. Sayangnya, dukungan dari pemerintah masih sangat minim. Sudah saatnya keberpihakan itu diwujudkan melalui fasilitas, sarana, SDM, dan akses terhadap program pembangunan daerah,” pungkasnya.

‎Menanggapi hal ini, Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Depok, Siswanto memiliki pandangan yang sama. Ia menilai bahwa revitalisasi lembaga pendidikan Islam harus menjadi bagian integral dari visi pembangunan lima tahun ke depan.

‎“Selama ini redaksional soal pemberdayaan lembaga pendidikan memang ada, tapi implementasinya belum menyentuh pesantren dan madrasah secara konkret. Dalam pembahasan RPJMD nanti, kami akan mendorong adanya afirmasi yang jelas dan anggaran yang terukur,” ucap Siswanto.

‎RPJMD Kota Depok sendiri, lanjutnya, kini tengah dirancang dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat. Dokumen ini dinilai semakin matang dan nyaris sempurna. Namun sejumlah pihak berharap, komitmen terhadap lembaga pendidikan keagamaan benar-benar diterjemahkan dalam program yang bisa diakses dan dirasakan langsung oleh madrasah dan pesantren di Kota Depok.

‎”Ini sejalan dengan visi misi PKB Kota Depok untuk terus mengawal dan mengoptimalkan peran-peran lembaga pendidikan di Kota Depok,” pungkasnya.

Quick Link

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses