Diduga Keracunan Makan Gratis, 15 Siswa MI Darul Qur’an Bedahan Alami Gejala Mual dan Diare

Supiyadi Ahmad
PT. MEDIA DAPUR REMAJA - Informasi Iklan dan Media Partner: 081290802946
Sedikitnya 15 siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Qur’an, Kelurahan Bedahan, Sawangan, Depok, diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Istimewa

Dapurremaja.com| Bedahan

Sedikitnya 15 siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Qur’an, Kelurahan Bedahan, Sawangan, Depok, diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Jumat (18/7/2025).

Kepala MI Darul Qur’an, Hajah Nurhayati, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut, para siswa mengeluhkan gejala seperti pusing, mual, diare, dan demam. Sebagian besar dibawa langsung oleh orang tua ke rumah sakit terdekat, sementara lima siswa dirujuk ke Puskesmas Pengasinan.

“Gejala mulai dirasakan pada hari Jumat. Dari 771 siswa yang menerima makan siang gratis, ada sekitar 15 orang yang mengalami gejala. Saat itu makanannya seperti nasi uduk, tapi lauknya saya lupa,” ujar Nurhayati kepada awak media di ruang kerjanya, Selasa (22/7/2025).

Mendapat laporan dari para orang tua, pihak sekolah segera melapor kepada tim MBG. Tak berselang lama, perwakilan MBG bersama ahli gizi mendatangi sekolah untuk melakukan penelusuran dan klarifikasi.

“Pihak MBG langsung datang ke sekolah bersama ahli gizi. Tapi hingga kini belum ada hasil resmi dari Puskesmas terkait penyebab pastinya,” tambah Nurhayati.

Ia juga menyampaikan bahwa pihak sekolah akan melakukan evaluasi dan perbaikan teknis pelaksanaan program makan siang gratis yang baru dimulai pada 14 Juli lalu. Nurhayati menekankan bahwa program ini tetap bermanfaat, namun butuh pengawasan lebih baik.

“Ini program baru bagi kami, jadi masih banyak yang harus diperbaiki, termasuk soal waktu penyajian. Kami juga akan memberikan pilihan kepada orang tua, apakah ingin anaknya tetap ikut program ini atau tidak,” jelasnya.

Sementara itu, Dimas Saputra, asisten lapangan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bedahan 3, membantah adanya keterlambatan distribusi makanan. Ia menegaskan bahwa pengiriman dilakukan tepat waktu sesuai prosedur, yakni pukul 06.00–08.00 WIB untuk kelas pagi dan pukul 10.00–11.30 WIB untuk kelas siang.

“Kalau pun terjadi masalah, bisa jadi karena makanan tidak langsung dimakan atau faktor lain seperti tangan yang tidak dicuci atau makanan lain yang dikonsumsi sebelumnya,” kata Dimas.

Menanggapi kejadian ini, Lurah Bedahan, Mahruddin, meminta pengawasan program MBG diperketat, mulai dari proses memasak, pengemasan, hingga distribusi makanan. Ia juga mengingatkan pentingnya kebersihan alat masak dan wadah makanan.

“Kalau perlu, semua peralatan makan dibasuh dengan air panas agar benar-benar bersih dan tidak menyisakan bakteri. Hal-hal seperti ini harus diperhatikan agar tidak terjadi lagi,” tegasnya.

Diketahui, Kelurahan Bedahan saat ini memiliki tiga SPPG yang menangani distribusi makan siang dalam program MBG.

Editor: Supiyadi Ahmad

Quick Link

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses