Dapurremaja.com | Jakarta
Pakaian rajut selama ini identik dengan busana musim dingin di negara empat musim. Namun, tren fashion terus berkembang, dan kini pakaian rajut tak lagi eksklusif dipakai saat udara dingin saja. Di Indonesia yang beriklim tropis, busana berbahan rajut justru makin populer dan fleksibel, cocok dikenakan dalam berbagai suasana, baik formal maupun informal.
Pakaian rajut modern hadir dalam berbagai pilihan bahan yang lebih ringan dan breathable. Tidak melulu tebal atau panas, banyak brand lokal hingga desainer independen yang menawarkan rajut dari benang katun atau campuran linen yang tetap nyaman meski dikenakan di tengah iklim tropis seperti Indonesia.
Rajut tidak hanya cocok untuk hangout di kafe atau liburan santai. Dengan desain yang lebih minimalis, potongan rapi, dan warna-warna netral, pakaian rajut kini juga merambah ke gaya formal. Cardigan polos yang dipadukan dengan blouse dan celana tailored, misalnya, bisa menciptakan tampilan smart-casual yang cocok untuk ke kantor.
Bahkan dress rajut berlengan panjang dengan potongan midi juga semakin sering terlihat di acara-acara semi-formal, seperti pertemuan bisnis santai atau pesta pernikahan outdoor. Salah satu daya tarik utama dari pakaian rajut adalah kemudahannya dipadu-padankan.
Sweater crop rajut bisa dipadukan dengan rok span atau celana high-waist untuk gaya feminin. Sementara outer rajut oversized cocok dikenakan dengan tank top dan jeans untuk tampilan kasual. Tak sedikit pula yang menjadikan knitwear sebagai statement piece dalam outfit sehari-hari.
Pilihan warna earthy seperti cokelat, terracotta, dan olive green banyak diminati karena memberi kesan hangat sekaligus elegan. Selain stylish, pakaian rajut juga sejalan dengan tren fashion berkelanjutan. Banyak pengrajin lokal menggunakan teknik handmade yang lebih ramah lingkungan.
Bahkan beberapa brand mulai mengusung konsep slow fashion dengan membuat produk rajut secara pre-order, sehingga lebih minim limbah.