Dapurremaja.com| Bojongsari
Inovasi pengelolaan sampah melalui budidaya maggot terus menunjukkan dampak positif di Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Salah satu titik unggulan yang menjadi pusat perhatian adalah lokasi budidaya maggot di Kelurahan Pondok Petir, RT 03/05, yang kini dijadikan sebagai pilot project di tingkat kecamatan.
Anggota DPRD Kota Depok, Hj. Qonita Lutfiyah, yang turut meninjau langsung lokasi, menyatakan dukungannya secara penuh. Ia memuji inisiatif anak-anak muda yang mempelopori program ini dan menyebut bahwa penanganan sampah harus menjadi kesadaran bersama.
“Saya sangat bangga karena pilot project ini dimulai dari inisiatif pemuda. Ini bukan hanya soal mendukung program wali kota, tapi juga tanggung jawab kita semua sebagai warga,” ujar Qonita, pada Rabu (4/6/2025).
“Sampah di Pondok Petir sudah tidak keluar dari wilayah. Baik organik maupun anorganik, semua bisa diolah dengan maksimal. Ini luar biasa,” tambahnya.
Qonita juga menyampaikan bahwa budidaya maggot di Pondok Petir telah berjalan sejak tahun 2018 dan dirinya sudah mengunjungi lokasi tersebut sejak 2020. Menurutnya, program ini tidak hanya menanggulangi sampah, tapi juga berpotensi mendorong ekonomi sirkular dan ketahanan pangan lokal.
Tak lupa, Qonita mengajak seluruh RW, RT, dan tokoh masyarakat untuk aktif menyosialisasikan pentingnya pemilahan sampah di lingkungan masing-masing. Ia juga mendorong Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok untuk turun langsung ke lapangan.
“Ini tidak bisa hanya mengandalkan camat, lurah, atau anggota dewan saja. DLHK sebagai pihak teknis juga harus memberi perhatian serius kepada para pelaku budidaya maggot di Pondok Petir, Duren Seribu, Serua, dan kelurahan lainnya,” tegasnya.

Sementara itu, Camat Bojongsari Rijal Farhan menegaskan komitmen Kecamatan Bojongsari sebagai wilayah terdepan dalam program penanggulangan sampah berbasis komunitas. Menurutnya, hal ini juga sejalan dengan arahan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok dalam 100 hari pertama masa kerja.
“Kami bersama seluruh lurah di Kecamatan Bojongsari siap menjalankan program ini dengan serius. Budidaya maggot adalah bagian kecil dari kontribusi kami untuk menjadikan Depok lebih bersih dan dicintai,” ungkap Rijal.
Rijal menyampaikan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan deklarasi resmi atas keberhasilan pengelolaan sampah mandiri di Kelurahan Pondok Petir. Nantinya, wali kota Depok dijadwalkan akan diundang untuk menyaksikan langsung bagaimana dua RW di wilayah tersebut telah mampu mengolah seluruh sampah yang dihasilkan secara mandiri.
“Sampah di dua RW di Pondok Petir tidak lagi keluar wilayah. Semua diolah habis di tempat. Inilah bukti nyata keberhasilan pendekatan komunitas dalam pengelolaan sampah,” ujarnya.
Saat ini, selain Pondok Petir, program serupa juga mulai berkembang di Kelurahan Duren Seribu dan Kelurahan Serua. Kecamatan Bojongsari menargetkan agar seluruh kelurahan dapat mengikuti langkah serupa dalam waktu dekat.
“Intinya, kami siap jadi yang terdepan dalam penanggulangan sampah melalui pemilahan dan budidaya maggot. Ini tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas pemerintah,” pungkas Rijal.
Editor: Supiyadi Ahmad