Jakarta – Provider fixed broadband Indonesia digaet Elon Musk untuk turut mendukung menyebarkan layanan internet Starlink di seluruh Indonesia. Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif mengungkapkan bentuk kerjasama kedua belah pihak tersebut.
APJII mengumumkan telah melakukan penandatangan nota kesepahaman dengan Starlink melalui PT Starlink Services Indonesia. Dalam kesepakatan tersebut, APJII-Starlink satu suara untuk meningkatkan akses internet di tanah air.
Arif mengatakan ada delapan poin kerjasama antara APJII dan Starlink ini. Pertama, meningkatkan pemerataan akses internet di Indonesia. Kedua, mendukung tata kelola industri internet di Indonesia agar tetap kondusif.
Ketiga, mendistribusikan internet di Indonesia dengan menggunakan teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT). Keempat, utilisasi layanan Starlink melalui program kerja sama dengan ISP anggota APJII, yang memiliki IP Address dan ASN yang dikeluarkan dari Indonesia; mengatasi penggunaan alat Starlink yang diperuntukkan di negara lain untuk dapat dipergunakan di Indonesia.
“(Untuk poin 4) iya IP Indonesia, APJII yang keluarkan,” ungkap Arif.
Lalu, yang kelima, mendukung secara teknis dalam meningkatkan cyber security di Indonesia. Keenam, menciptakan persaingan usaha yang sehat dalam ekosistem digital di Indonesia.
Ketujuh, meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan VSAT bagi anggota APJII. Dan terakhir, layanan Starlink terkoneksi dengan Indonesia Internet Exchange (IIX) APJII.
Dengan kerjasama APJII dan Starlink ini, Arif memastikan tak hanya nanti koneksi internet menjadi lokal juga menyangkut kedaulatan dalam negeri.
“Ya, dengan mengikuti semua regulasi yang ada, harusnya risiko-risiko itu bisa diminimalisir,” pungkas Arif.
Sebagai informasi, Starlink telah hadir di Indonesia sejak Juni 2020 yang saat itu hanya menyediakan akses ke pelanggan bisnis. Starlink mendapatkan hak labuh satelit khusus non geostationer (NGSO) oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Hak labuh tersebut berlaku untuk layanan backhaul dalam penyelenggaraan jaringan tertutup anak perusahaan Telkom, yakni Telkomsat. Sekarang, Elon Musk ingin memperluas jangkauan pasar Starlink dengan menyasar sektor business to consumer (B2C).
Adapun, Starlink harus menjalani tahapan Uji Laik Operasi (ULO) sebelum resmi beroperasi jualan internet ke pelanggan akhir. Rencana pengujian tersebut dilakukan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara bulan depan.
Sebagai informasi, ULO adalah pengujian sistem secara teknis dan operasional dalam pemenuhan standar minimun penyelenggaraan telekomunikasi. Jika dinilai berhasil, maka Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Ditjen) Kementerian Kominfo akan menerbitkan Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO).