Hadiri Rapimnas Al Irsyad Al Islamiyah, Menag: Dakwah Cerdas untuk Umat Wasathiyah

drnews
By drnews
3 Min Read
PT. MEDIA DAPUR REMAJA - Informasi Iklan dan Media Partner: 081290802946
Menteri Agama, Nasaruddin Umar membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Pengurus Pusat Al Irsyad Al Islamiyah di Tavia Heritage. (Foto: Dokumentasi)

Dapurremaja.com | Jakarta

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menekankan pentingnya profesionalitas, keteladanan, dan penguasaan metodologi dalam mengembangkan dakwah Islam di era modern. Hal itu disampaikannya saat membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Pengurus Pusat Al Irsyad Al Islamiyah di Tavia Heritage, Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2025).

“Hati-hati dan profesional dalam mengembangkan dakwah. Kita harus menguasai metodologi dakwah yang sesuai dengan perkembangan zaman,” ujar Menag dalam sambutannya.

Ia menyebut, pesantren dan organisasi keagamaan Islam merupakan “laboratorium peradaban publik” yang berperan penting dalam membentuk masyarakat damai dan produktif. Dalam konteks itu, Al Irsyad dinilai telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa, termasuk dalam perjuangan kemerdekaan.

“Saya percaya Al Irsyad telah menjadi kontributor besar dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, sebagaimana peran besar pesantren lainnya,” ucapnya.

Menag juga menyoroti pentingnya adab dalam menuntut ilmu. Ia mengingatkan bahwa dalam tradisi keilmuan Islam, hubungan guru dan murid sangat dijunjung tinggi. “Guru di depan murid bagaikan Nabi di depan sahabat,” tuturnya, sembari mencontohkan kisah Nabi Musa yang hormat kepada Nabi Khidir.

Lebih lanjut, Menag menjelaskan bahwa cendekiawan sejati bukan sekadar mereka yang memiliki banyak pengetahuan, melainkan yang mampu mengamalkan ilmunya untuk kemaslahatan umat.

“Cendekiawan itu bukan hanya orang yang banyak tahu, tetapi yang bermanfaat ilmunya bagi masyarakat luas. Kalau seseorang telah mempraktikkan apa yang ia pelajari, maka itulah intelektual sejati,” tegasnya.

Dalam arahannya, Menag juga menguraikan filosofi keislaman yang terwakili dalam enam konsep: Ummi, Amamah, Imam, Makmum, Imamah, dan Ummah. Menurutnya, konsep-konsep ini menggambarkan tahapan menuju kepemimpinan yang adil dan berakhlak dalam masyarakat Islam.

“Rangkaian konsep ini mengajarkan kita bahwa kepemimpinan sejati lahir dari ilmu, adab, dan tanggung jawab moral. Dakwah harus berangkat dari pemahaman yang mendalam, bukan sekadar retorika,” jelasnya.

Menag juga menyerukan pentingnya membangun umat wasathiyah atau umat moderat yang berpikir dan bertindak secara adil dan seimbang. “Keteladanan menjadi hal utama dalam dakwah dan pendidikan umat,” katanya.

Di akhir sambutannya, Nasaruddin menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh dari pemerintah terhadap kiprah Al Irsyad Al Islamiyah.

“Atas nama Pemerintah Republik Indonesia, saya memberikan apresiasi dan dukungan penuh kepada PP Al Irsyad. Saya tidak ragu bahwa Al Irsyad memiliki banyak tokoh besar — yang mungkin tidak populer di bumi, tapi sangat populer di langit,” pungkasnya.

Quick Link

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses