Dapurremaja.com | Jakarta
Presidium Parade (Pergerakan Relawan Demokrasi) memberikan apresiasi kepada Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, yang dinilai menonjol dalam jajaran Kabinet Prabowo–Gibran. Penilaian ini merujuk pada hasil survei nasional yang menempatkannya sebagai Menko dengan kinerja terbaik saat ini.
Dalam pernyataan resminya di Jakarta, Kamis (16/10/2025), Michael Roberto selaku perwakilan Presidium Parade menyatakan bahwa pencapaian tersebut menunjukkan keseriusan Zulkifli Hasan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional yang berlandaskan prinsip keadilan dan koordinasi lintas sektor.
“Pak Zulkifli Hasan layak mendapatkan apresiasi atas keberhasilannya menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, memperkuat cadangan pangan, dan mengkoordinasikan kebijakan lintas kementerian dengan efektif,” kata Michael.
Ia menambahkan bahwa keteguhan Zulkifli dalam memastikan ketersediaan pangan di tengah ketidakpastian global menjadi faktor penting yang meningkatkan kepercayaan publik terhadapnya. Menurutnya, pendekatan strategis yang diambil mampu meredam fluktuasi harga dan memberikan rasa aman bagi masyarakat.
“Dalam konteks ekonomi kerakyatan, kestabilan harga pangan merupakan bentuk nyata perlindungan sosial. Dan Menko Pangan sangat memahami hal tersebut, serta mampu menerapkannya dengan baik,” ujar Michael.
Lebih lanjut, Parade juga menyoroti sejumlah program unggulan yang dijalankan Kemenko Pangan, seperti pemetaan lumbung pangan daerah, revitalisasi lahan pertanian, serta peningkatan efisiensi distribusi pangan antarwilayah. Program-program ini dinilai menjadi pijakan penting dalam mewujudkan visi Presiden Prabowo terkait kedaulatan pangan nasional.
“Beliau tidak hanya membuat kebijakan, tapi juga membangun sistem yang terintegrasi. Inilah yang membedakan pemimpin visioner dari birokrat biasa,” tambahnya.
Parade berharap, capaian positif Menko Pangan bisa menjadi inspirasi bagi para menteri lainnya untuk memperkuat kerja sama lintas sektor dan melahirkan kebijakan yang lebih berpihak kepada rakyat.
“Kita membutuhkan lebih banyak pemimpin yang bukan hanya paham arah kebijakan, tapi juga mengerti realitas yang dihadapi masyarakat,” tutup Michael Roberto.