Dapurremaja.com | Depok
Bulan Oktober 2025 menjadi momen istimewa bagi para pecinta olahraga, musik, dan petualangan di Indonesia. Tiga event besar akan digelar dengan tema dan konsep yang berbeda, namun sama-sama menghadirkan pengalaman tak terlupakan.
Tiga event tersebut adalah Trail of the Kings 2025, Synchronize Fest 2025, dan Mesastila 100. Ketiganya siap memeriahkan akhir tahun dengan suasana seru dan penuh energi.
Trail of the Kings 2025: Lomba Trail Running dengan Pesona Alam Bali
Event tahunan Trail of the Kings 2025 akan kembali digelar pada pertengahan Oktober di Bali, tepatnya di kawasan pegunungan dan hutan tropis yang mempesona. Acara ini telah menjadi ajang favorit bagi para pelari trail dari dalam dan luar negeri.
Rute lomba sepanjang 50 km melewati lembah, sungai, dan hutan, menampilkan keindahan alam Bali yang masih asli dan alami. Selain lomba, panitia juga mengadakan berbagai workshop tentang pelestarian lingkungan dan kesehatan olahraga, serta kegiatan komunitas untuk meningkatkan kesadaran menjaga alam.
Synchronize Fest 2025: Festival Musik Terbesar dengan Line-up Internasional
Synchronize Fest 2025 dijadwalkan berlangsung di Jakarta pada akhir Oktober, kembali menampilkan sederet musisi papan atas Indonesia dan internasional. Festival musik yang sudah dikenal luas ini akan menyajikan beragam genre mulai dari rock, pop, hip-hop, hingga elektronik.
Tahun ini, festival juga akan menghadirkan bazar kuliner lokal dan merchandise eksklusif, menjadikan acara ini tempat berkumpulnya komunitas musik dan budaya pop. Synchronize Fest diprediksi akan menarik lebih dari 30 ribu pengunjung selama dua hari penyelenggaraan, menjadikannya salah satu festival musik terbesar di Asia Tenggara.
Mesastila 100: Tantangan Ekstrem Sepeda Gunung di Medan
Untuk para penggemar olahraga ekstrem, khususnya sepeda gunung, Mesastila 100 menjadi salah satu agenda yang wajib diikuti. Event ini merupakan lomba sepeda gunung dengan jarak 100 km yang melewati medan-medan berat di kawasan hutan dan bukit di Medan.
Peserta diharapkan memiliki stamina dan keterampilan tinggi untuk menyelesaikan rute ini. Event ini juga menjadi ajang silaturahmi komunitas sepeda gunung dari berbagai daerah di Indonesia, serta promosi wisata alam Medan yang mulai dikenal sebagai destinasi olahraga petualangan.