Dapurremaja.com | Depok
Film bergenre thriller kerap menjadi pilihan hiburan menarik karena menghadirkan ketegangan, misteri, dan kejutan yang memacu adrenalin. Namun, di balik sensasi tersebut, ada dampak psikologis yang perlu dipahami oleh penonton.
Respons psikologis terhadap film thriller bervariasi tergantung kondisi individu dan konteks menonton. Film thriller dapat memicu reaksi stres akut seperti peningkatan detak jantung dan kewaspadaan. Bagi sebagian orang, hal ini menjadi pengalaman positif karena dapat memicu pelepasan hormon endorfin yang menghasilkan sensasi menyenangkan. Namun, bagi individu dengan kecenderungan kecemasan atau trauma, film dengan ketegangan tinggi bisa menyebabkan tekanan emosional yang berlebihan.
Efek Positif Thriller bagi Penonton
Bagi sebagian penonton, menonton thriller dapat menjadi bentuk pelepasan emosional (catharsis) sekaligus stimulasi mental. Cerita yang kompleks dan penuh teka-teki mendorong otak untuk aktif memecahkan masalah dan memprediksi alur cerita, yang turut meningkatkan fokus dan daya ingat. Sensasi ketegangan juga dapat menjadi cara sehat untuk mengelola stres dan merasakan pengalaman berbeda dari rutinitas sehari-hari.
Potensi Dampak Negatif dan Risiko Psikologis
film thriller yang terlalu intens atau mengandung konten kekerasan dan adegan traumatis dapat memicu reaksi negatif seperti gangguan tidur, kecemasan berlebihan, dan bahkan mimpi buruk. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Media Psychology (2023), paparan berlebihan terhadap konten menegangkan tanpa jeda yang cukup dapat meningkatkan risiko gangguan stres pasca trauma (PTSD) pada individu rentan.
Selain itu, ketegangan yang dialami saat menonton thriller bisa menyebabkan respon fight or flight yang berkepanjangan, memengaruhi kesehatan mental dan fisik jika tidak diimbangi dengan aktivitas relaksasi.
Tips Menonton Thriller Secara Sehat
Penonton disarankan untuk memperhatikan kondisi psikologis diri sebelum memilih film thriller. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain menonton bersama teman atau keluarga untuk mendapatkan dukungan sosial, mengatur durasi menonton dan memberi jeda, memilih film dengan tingkat ketegangan yang sesuai, serta melakukan aktivitas menenangkan seperti meditasi atau olahraga ringan setelah menonton.
Tren dan Permintaan Film Thriller di Indonesia
Data dari Asosiasi Produser Film Indonesia (APFI) menunjukkan peningkatan penonton genre ini sebesar 25% dalam dua tahun terakhir, menandakan minat kuat generasi muda pada cerita dengan unsur misteri dan ketegangan.