Digitalisasi Posyandu: QR Code dan Aplikasi Mobile Dukung Deteksi Dini Gizi Balita

Supiyadi Ahmad
PT. MEDIA DAPUR REMAJA - Informasi Iklan dan Media Partner: 081290802946
Pengabdian kepada Masyarakat, kelompok dosen dan mahasiswa dari Program Studi Teknik Multimedia dan Jaringan, Politeknik Negeri Jakarta (PNJ). Foto: dok PNJ

Dapurremaja.com| Pasir Putih 

Sebagai bagian dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, kelompok dosen dan mahasiswa dari Program Studi Teknik Multimedia dan Jaringan, Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), melaksanakan proyek bertajuk “Penerapan Teknologi QR Code dan Aplikasi Mobile Sederhana untuk Digitalisasi Kehadiran serta Deteksi Dini Status Gizi Balita di Posyandu”. 

Susan Dwi Yulianti selaku Ketua Kegiatan mengatakan bahwa ini merupakan hasil kerja sama dengan Posyandu Orchid Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Sawangan Kota Depok, bertujuan untuk mendukung digitalisasi layanan kesehatan masyarakat, khususnya dalam pemantauan gizi balita. Dalam kegiatan ini, dirancang sistem pencatatan kehadiran menggunakan QR Code yang terintegrasi dengan aplikasi mobile sederhana. 

“Sistem ini memungkinkan kader posyandu untuk mencatat data kehadiran dan status gizi balita secara digital, sehingga mempermudah proses pelacakan, pengarsipan, dan analisis data. Selain itu, sistem ini dirancang dengan antarmuka yang ramah pengguna agar dapat digunakan dengan mudah oleh para kader posyandu” Jelas Susan (23/07/2025).

Susan pun menerangkan dengan adanya aplikasi tersebut seluruh data pertumbuhan dan status gizi balita, seperti berat badan, tinggi badan, serta status imunisasi, dapat diakses secara mudah. Melalui platform ini, orang tua dapat memonitor grafik kurva pertumbuhan anak secara real-time, kapan saja dan di mana saja. 

“Dengan adanya sistem digital ini, orang tua dapat memantau dengan praktis tanpa perlu selalu membawa buku KIA (buku pink) secara fisik kemana-mana” Pungkasnya

Fitur grafik ini mengacu pada standar pertumbuhan WHO, sehingga memungkinkan orang tua dan kader posyandu untuk mendeteksi secara dini apabila terdapat indikasi masalah gizi atau pertumbuhan yang tidak optimal. Deteksi dini sangat penting dalam upaya pencegahan stunting, karena intervensi dapat dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran. Oleh karena itu, kegiatan tersebut diawali dengn seminar yang bertajuk “Cegah Stunting Itu Penting!” yang disampaikan oleh pembicara ahli, serta pelatihan singkat bagi para kader dalam menggunakan aplikasi tersebut. 

Susan berharap, melalui digitalisasi ini, proses administrasi posyandu menjadi lebih efisien dan akurat, serta mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemantauan kesehatan balita.

Adapun Tim dosen pengabdian kepada masyarakat yang terlibat dan membimbing mahasiswa dalam kegiatan ini antara lain adalah Susana Dwi Yulianti, M.Kom. selaku ketua kegiatan, Dr. Indra Hermawan, S.Kom., M.Kom., dan Ratna Widya Iswara, M.Pd. Peran dosen sangat krusial dalam membimbing dan mengarahkan mahasiswa selama kegiatan pengabdian, memastikan setiap tahapan berjalan optimal serta selaras dengan tujuan pemberdayaan masyarakat berbasis keilmuan.

Proyek pengabdian ini mendapat apresiasi positif dari pengurus Posyandu Orchid serta warga sekitar, dan menjadi salah satu contoh kolaborasi efektif antara institusi pendidikan tinggi dengan masyarakat dalam penerapan teknologi tepat guna.

Salah satunya adalah Dini Febriani, beliau adalah Kader Posyandu Orchid sekaligus Ketua RT 08/08 Kelurahan Pasir Putih, Sawangan sangat antusias dan mengapresiasi atas adanya kegiatan PKM tersebut.

“Saya amat sangat berterima kasih kepada  rekan2 dosen dan mahasiswa dr Politeknik Negeri Jakarta yg telah membuatkan QR code dan aplikasi mobile guna mendukung deteksi dini gizi balita. Jelas itu sangat membantu dan mengurangi penggunaan kertas” Jelas Dini.

Dini pun menambahkan bahwa adanya aplikasi tersebut sangat membantu kader dlm pencatatan hasil ukur sasaran posyandu baik dr bayi hingga lansia, dan memudahkan jg orang tua bayi/balita dalam melihat/memantau tumbuh kembang anak, dimana sebelumnya Kartu Menuju Sehat (KMS) banyak orang tua yg belum paham bagaiman cara “membaca grafiknya”,

“Dengan adanya aplikasi ini, semua dipermudah. Saya pribadi sangat antusias akan kegiatan tersebut, dimana adanya Aplikasi ini bisa memudahkan kinerja kader dan lebih efisien” Ungkapnya.

Dini berharap semoga Aplikasi tersebut bukan hanya ada di posyandu ini saja, tapi bisa berkembang dan dikembangkan ke seluruh posyandu yg ada di Indonesia.

Editor: Supiyadi Ahmad

Quick Link

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses