Pagar Nusa Beji Pladen Gelar Istighotsah dan Pawai Obor Sambut 1 Suro

Handy Fernandy
PT. MEDIA DAPUR REMAJA - Informasi Iklan dan Media Partner: 081290802946
Anggota Ranting Pagar Nusa Beji (Foto: LTN NU Depok)

Dapurremaja.com | Depok

Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah, Pimpinan Ranting Pagar Nusa Beji Pladen, Kecamatan Beji, Kota Depok, menggelar serangkaian kegiatan keagamaan dan kebudayaan di Majelis Taklim Al Mubarok, Kamis (26/6/2025).

Kegiatan dimulai selepas Salat Magrib dengan dzikir dan istighotsah yang dipimpin oleh Ustaz Nur Tanji, Ketua Majelis Taklim Al Mubarok sekaligus Ketua Ranting Pagar Nusa Beji Pladen. Puluhan santriwan dan santriwati mengikuti dzikir dengan khusyuk, yang kemudian dilanjutkan dengan Salat Isya berjemaah.

Selepas Isya, acara dilanjutkan dengan pawai obor yang menyusuri jalanan utama kawasan Beji Pladen. Tak hanya diikuti oleh para santri Pagar Nusa, kegiatan ini juga menarik partisipasi masyarakat umum dan para ibu-ibu yang turut antusias mengikuti iring-iringan.

“Pawai obor dan istighotsah ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tapi bentuk edukasi kepada generasi muda agar peduli pada tradisi Islam dan budaya Nusantara. Ini juga bagian dari syiar Pagar Nusa di tengah masyarakat,” ujar Ustaz Nur Tanji kepada wartawan.

Ketua PC Pagar Nusa Kota Depok, Eko Mustopa, turut hadir dan menyampaikan sambutan. Ia menekankan pentingnya menjadikan momentum tahun baru Islam sebagai ajang introspeksi diri.

“Tahun baru harus menjadi waktu untuk bermuhasabah. Apa pencapaian kita di tahun lalu, dan bagaimana tahun ini kita bisa lebih baik. Sebagaimana sabda Nabi, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin,” tegas Kang Eko, sapaan akrabnya.

Puncak dari rangkaian kegiatan tersebut adalah sesi ijazahan, jamasan (pencucian sabuk), dan pembinaan kader, yang hanya diikuti secara khusus oleh para senior dan pelatih Pagar Nusa. Acara berlangsung tertutup dan penuh khidmat, dipimpin langsung oleh Kang Eko Mustopa dan Kang Efendi selaku koordinator pelatih.

Menurut Kang Eko, bulan Suro memiliki makna khusus bagi para pendekar.

“Bulan Suro adalah bulannya para pendekar. Ini momen untuk mengasah senjata, menempa ilmu, dan mengolah jiwa agar kita menjadi pendekar yang tidak hanya kuat raga, tapi juga matang jiwa,” ujarnya.

Dengan semangat tahun baru Islam, Pagar Nusa Beji Pladen berharap kegiatan ini dapat memperkuat karakter santri, mempererat silaturahmi antarwarga, serta terus menjaga warisan budaya Islam Nusantara di tengah masyarakat urban seperti Depok.

Quick Link

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses