Semarak Muharram di Depok, Pawai Obor Sukmajaya Dibuka Camat Perempuan Non-Muslim

Handy Fernandy
PT. MEDIA DAPUR REMAJA - Informasi Iklan dan Media Partner: 081290802946
Christine Desima Arthauli, Camat Sukmajaya melepas pawai obor dalam rangka Gebyar Muharram 1447 H. (Foto: LTN NU Depok)

Dapurremaja.com | Sukmajaya

Lebih dari 500 warga Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, tumpah ruah ke jalan dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah. Kegiatan yang digelar pada Kamis (26/06/2025) ini berlangsung meriah dan penuh semangat, dengan peserta mulai dari anak-anak hingga orang dewasa membawa obor sambil menyusuri jalanan sekitar Masjid Al Muawanah, Baktijaya.

Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Sukmajaya, M. Isya Syafruddin, yang juga menjadi panitia pelaksana, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Gebyar Muharram Tahun Baru Islam yang melibatkan dua RW Kp Sugutamu di sekitaran lingkungan Masjid Al Muawanah.

“Pawai obor dimulai dari halaman masjid, menyusuri jalan lingkungan, dan kembali lagi ke masjid. Warga sangat antusias, ini momen syiar yang menyatukan,” ujar Isya.

Yang menarik, acara pawai obor kali ini dibuka secara resmi oleh Christine Desima Arthauli, Camat Sukmajaya. Ia adalah camat perempuan pertama sekaligus non-Muslim pertama yang menjabat di kecamatan tersebut. Dalam sambutannya, Christine — yang akrab disapa Mpok Itin — menyampaikan apresiasinya terhadap kebersamaan dan semangat toleransi warga.

“Pawai obor dalam rangka Gebyar Muharram 1447 Hijriah dengan ini secara resmi saya buka,” ucap Mpok Itin sambil mengangkat bendera merah putih yang disambut tepuk tangan meriah dari peserta pawai obor.

Kegiatan ini berlangsung dengan tertib. Selain pawai obor, warga juga menggelar doa bersama dan pembagian doorprize. Tak lupa Ibu camat pun memberikan alat Kebersihan untuk Ketua DKM Al Muawanah untuk dimanfaatkan

Pengurus Masjid Al Muawanah turut mengapresiasi keterlibatan lintas elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, pemuda, dan aparat kelurahan. Mereka berharap tradisi ini dapat terus dilestarikan sebagai bentuk syiar Islam dan perkuat semangat kebersamaan di tengah masyarakat yang majemuk.

Quick Link

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses