DRNEWS | dapurremaja.comDRNEWS | dapurremaja.comDRNEWS | dapurremaja.com
  • Berita
  • Pemerintahan
  • Politik
    Politik
    Menyajikan berita terkait politik yang diolah dan ditayangkan secara update.
    Show More
    Top News
    Survei LS Vinus Pertama, Bukan IBH Bukan SS Yang Tertinggi
    Mei 16, 2024
    Ribuan Massa Pendukung Imam- Ririn Padati Stadion Mahakam, Warga Setempat Apresiasi
    November 23, 2024
    Kuda Depok Siap Antarkan Bang Imam Jadi Walikota Depok
    Mei 26, 2024
    Latest News
    LS Vinus Adakan Teklap 100 Hari Kerja Pemerintah, Ini 4 Daerah yang Jadi Sasaran Survei
    Mei 22, 2025
    Gandeng KPU, PC IMM Kota Depok Gagas Rumah Demokrasi
    Mei 20, 2025
    Anggota DPRD Depok Soroti Rencana Perubahan Pembangunan Masjid Agung di Lahan Eks SDN Pondok Cina 1
    Mei 20, 2025
    LS Vinus Depok Siap Evaluasi 100 Hari Kinerja Supian-Chandra, Ini yang Akan Dilakukan
    Mei 19, 2025
  • Teknologi
    TeknologiShow More
    Indosat
    Indosat Ooredoo Hutchison Resmikan AI Experience Center di Jayapura
    Mei 23, 2025
    Dedy Helsyanto
    Dedy Helsyanto: Dampak Media Sosial pada Perilaku Anak Harus Diwaspadai
    Mei 22, 2025
    PLN
    PLN dan Kemendiktisaintek Tandatangani MoU untuk Dorong Riset dan Inovasi Ketenagalistrikan
    Mei 8, 2025
    OPPO Find N5 Resmi Meluncur di Indonesia: Smartphone Lipat Tipis Setara Paspor, Multitasking Selevel Laptop, dan Engsel Tangguh Tahan 50kg
    Mei 1, 2025
    Bagaimana Armenia mencoba membangun Lembah Silikon di Kaukasus
    April 28, 2025
  • Hiburan
  • Sains
  • Kesehatan
  • Olahraga
Search
  • Advertise
© 2025 DR News Network. Media Dapur Remaja Company. All Rights Reserved.
Reading: Wartawan Kompas.com Dianiaya Saat Meliput Unjuk Rasa Penolakan Revisi UU TNI
Share
Font ResizerAa
DRNEWS | dapurremaja.comDRNEWS | dapurremaja.com
Font ResizerAa
  • Berita
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Parlementer
  • Pendidikan
  • Khazanah
  • Hiburan
  • Bisnis
  • Sains
  • Teknologi
  • Fashion
Search
  • Home
    • Berita
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Parlementer
    • Peristiwa
    • Pendidikan
    • Khazanah
    • Sains
    • National
    • Kesehatan
    • Komunitas
    • Bisnis
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Ciber
Follow US
  • Advertise
© 2024 DR News Network. Media Dapur Remaja Company. All Rights Reserved.
DRNEWS | dapurremaja.com > Peristiwa > Wartawan Kompas.com Dianiaya Saat Meliput Unjuk Rasa Penolakan Revisi UU TNI
Peristiwa

Wartawan Kompas.com Dianiaya Saat Meliput Unjuk Rasa Penolakan Revisi UU TNI

Supiyadi Ahmad
Last updated: Maret 22, 2025 10:14 pm
Supiyadi Ahmad
Share
5 Min Read
Wartawan Kompas.com bersama rekan saat membuat surat laporan atas penganiayaan dirinya saat liputan demonstran tolak RUU TNI (foto:dok)
SHARE

Dapurremaja.com| Bandung

Jurnalis Kompas.com, Faqih Rohman Syafei, melaporkan penganiayaan yang dialaminya saat meliput unjuk rasa penolakan revisi Undang-Undang (UU) TNI di Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, pada Jumat (21/3/2025) malam ke Polrestabes Bandung, Sabtu (22/3/2025).

Adapun laporan polisi nomor: LP/B/423/III/2025/SPKT/POLRESTABES BANDUNG/POLDA JAWA BARAT tanggal 22 Maret 2025 pukul 14.15 WIB.

Faqih datang ke Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung didampingi sejumlah rekan sesama jurnalis. Setelah menjalani pemeriksaan dan membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP), Faqih melakukan visum di Rumah Sakit Sartika Asih Bandung.

Kronologi Kejadian

Faqih menjelaskan, insiden terjadi saat dirinya sedang menjalankan tugas jurnalistik meliput demonstrasi di kawasan Jalan Diponegoro, tepatnya di depan Gedung DPRD Jawa Barat, sekitar pukul 20.00 WIB.

Saat berada di tengah kerumunan massa, Faqih merasa ada dua orang yang mengawasinya dari belakang.

“Ada yang mengawasi, dua orang dengan ciri-ciri memakai kaos hitam, masker muka, dan helm. Salah satunya sempat ngomong ‘ini pantau, ini pantau’ ke temannya, yang dimaksudkan untuk mengawasi gerak-gerik saya,” kata Faqih.

Meski mendengar percakapan tersebut, Faqih mengaku tetap melanjutkan peliputan. Namun situasi tiba-tiba berubah ketika muncul teriakan dari arah massa.

“Kemudian dari arah depan saya, atau dari massa yang duduk, ada teriakan: ‘yang gendut pakai baju putih, awas intel.’ Saya pun panik, langsung menyalakan rokok. Lalu dari arah yang sama ada yang teriak lagi, ‘itu yang gendut pakai baju putih ngerokok, itu intel’,” ucapnya.

Faqih kemudian dikerubungi oleh sejumlah massa berpakaian hitam. Dalam kondisi panik, ia mencoba mengidentifikasi diri sebagai jurnalis.

“Saya sempat bilang, ‘dari media Kompas.com’ sambil menunjukkan ID card pers saya ke sejumlah massa yang mengelilingi saya,” ucapnya.

Namun, sebagian massa tetap mendesaknya untuk membuka isi ponsel. Faqih menyebut sempat menunjukkan grup WhatsApp redaksi Kompas.com.

Beruntung, ada beberapa orang dari kerumunan yang mengetahui bahwa Faqih adalah wartawan. Mereka membantunya keluar dari kepungan dan mengarahkannya menuju rumah makan Bancakan yang berada tidak jauh dari lokasi.

“Saya dibantu oleh beberapa massa yang mencoba melindungi saya, berjalan menuju Rumah Makan Bancakan, sambil menunjuk dan bilang di sana ada teman-teman saya dari media,” katanya.

Namun, saat hendak mendekati rumah makan tersebut, situasi kembali memanas. Faqih kembali mengalami Tindakan kekerasan.

“Bokong saya sempat ditendang 2–3 kali, baju ditarik-tarik, lalu tiba-tiba ada yang memukul kepala kiri saya, seingat saya dua kali,” tuturnya.

Melihat kondisi itu, beberapa rekan media segera menarik Faqih dan membawanya masuk ke dalam rumah makan demi mengamankan diri.

“Setelah berada di area teras rumah makan itu, massa makin mendekat. Kemudian Fauzi dan saya memutuskan untuk berlindung ke dalam rumah makan tersebut. Saat saya lari, dari belakang ada yang melempar botol dan mengenai kepala bagian belakang saya,” ucapnya.

Hingga kini, kasus tersebut masih dalam penanganan pihak kepolisian. Faqih berharap, kejadian ini mendapat perhatian serius dan menjadi pelajaran bersama agar jurnalis dapat menjalankan tugasnya tanpa intimidasi maupun kekerasan.

Sementara itu, Pemimpin Redaksi Kompas.com Amir Sodikin mengecam keras tindak kekerasan yang dialami jurnalis Kompas.com, Faqih Rohman Syafei, saat meliput aksi demonstrasi menolak revisi UU TNI di Gedung DPRD Jawa Barat, Jumat (21/3/2025) malam.

Faqih yang tengah menjalankan tugas jurnalistiknya mendapat perlakuan tidak pantas dari sekelompok massa aksi. Meskipun telah menunjukkan kartu pers resmi Kompas.com, ia tetap dituduh sebagai intel, sebuah tuduhan tanpa dasar, dan mengalami pemukulan serta tendangan dari beberapa orang yang tak dikenal.

Kekerasan terhadap jurnalis adalah bentuk pelanggaran serius terhadap kemerdekaan pers dan hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang akurat. Pers memiliki peran penting dalam demokrasi, dan segala bentuk intimidasi atau serangan terhadap jurnalis tidak dapat dibenarkan dalam situasi apa pun. Kebebasan pers adalah hak fundamental yang dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

Kompas.com mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas insiden ini dan memastikan perlindungan bagi jurnalis dalam menjalankan tugasnya. Kami juga mengingatkan seluruh pihak untuk menghormati kerja jurnalistik dan menjunjung tinggi kebebasan pers sebagai salah satu pilar demokrasi.

Kompas.com juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para pihak yang telah membantu Faqih, mulai dari massa yang mencoba melindunginya dari penganiayaan sekelompok orang, rekan-rekan wartawan, pihak kepolisian yang melakukan pengamanan, dan juga restoran tempat Faqih mengamankan sementara.

Kompas.com tetap berkomitmen untuk menyampaikan informasi yang akurat, berimbang, dan independen, serta tidak akan mundur dalam menghadapi tekanan yang mengancam kebebasan dan kemerdekaan pers.(red)

Editor: Supiyadi Ahmad

Maling Ga Punya Akhlak, Pemilik Kambing Hanya Disisakan Jeroan, Anakannya Dibawa Juga
Dugaan Rekayasa Kasus Pencabulan, RK Klarifikasi Penetapan Sebagai Tersangka
Belasan Remaja Bawa Sajam Hendak Tauran di Pengasinan Berhasil Diamankan Polisi
Langgar Perda, Pengembang Perumahan Al-fatih Abaikan Penyegelan Pemkot Depok
Parah, Segel Pol PP di Perumahan Al-Fatih di Tutup Dobel Pengembang
TAGGED:BandungdaerahPenganiayaan

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article Peresmian Dan Syukuran Gedung Kelurahan Serua, Sekaligus Pelantikan Ketua RW 01
Next Article Polsek Bojongsari Bukber Dan Santuni Puluhan Anak Yatim
Tidak ada komentar Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad image

Latest News

Apa Kata Survei tentang Program MBG? Ini Jawabannya
Berita
Juni 1, 2025
PIN Meratih Gelar Refleksi Pancasila: Pancasila Bukan Tameng Kekuasaan
Khazanah
Juni 1, 2025
Rapat Kerja PK IPNU-IPPNU Assa’adah: Membangun Masa Depan dengan Program Kerja yang Konstruktif
Khazanah
Juni 1, 2025
Pelantikan PK IPNU-IPPNU Assalamah: Awal dari Proses Berkhidmat di Nahdlatul Ulama
Khazanah
Juni 1, 2025
Promosi Iklan UMKM di Radio DR 107.8 FM
//

Kami memengaruhi 20 juta pengguna dan merupakan jaringan berita local dan nasional nomor satu

Quick Link

  • HUBUNGI KAMI
  • TENTANG KAMI
  • STREAMING RADIO

Top Categories

  • BERITA
  • POLITIK
  • PEMERINTAHAN
  • PERISTIWA
  • PARLEMENTER
  • KHAZANAH
  • BUDAYA

Sign Up for Our Newsletter

Berlangganan buletin kami untuk mendapatkan artikel terbaru kami secara instan!

DRNEWS | dapurremaja.comDRNEWS | dapurremaja.com
Follow US
© 2025 DR News Network. Media Dapur Remaja Company. All Rights Reserved.
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Media Ciber
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?