Dapur Remaja Radio|Pancoran Mas
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok kembali memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional Tahap II. Covid–19 berdampak pada perekonomian masyarakat, hal itu dibutuhkan dukungan dan kerjasama dengan masyarakat untuk membangun Lumbung Pangan di tengah merebaknya pandemi Covid-19. Untuk menanggulangi perekonomian dan ketahanan pangan warga.
Ketua RW. 01 Kel. Rangkapan Jaya Baru (RJB) Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok Supriyatna mengatakan, tujuan dibentuknya lumbung pangan tersebut, untuk membantu perekonomian atau ketahanan pangan warga agar dapat bertahan saat menjalani Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional tahap ke II Kota Depok.
“Target kita bukan hanya membantu perekonomian warga saat Covid–19 saja, namun kita siapkan juga ketika masa transisi setelah pelonggaran PSBB itu harus kita pikirkan,” ucap Supriyatna saat ditemui di kediamannya RW. 01 Kel. RJB, Jumat, (3/7/2020).
Lumbung Pangan tersebut juga menurut Supriyatna terkenal dengan panggilan Uu, bisa mengkafer warga terdampak Covid -19, sudah menerima manfaat Bantuan Pangan baik dari Pemerintah, diantaranya bansos pusat 210 penerima manfaat, termasuk aspirasi dari APBD Kota Depok yang propinsi 384.
“Kita tidak ingin, bantuan pangan Pemerintah menjadi faktor timbulnya kesenjangan sosial di warga, maka lumbung pangan ini, bersama 8 Ketua RT, kita persiapkan dan salurkan kepada warga yang juga terdampak namun belum tersentuh oleh bantuan pangan dari pemerintah,” ujar Uu yang saat itu di dampingi Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan RW.01, Muklis.
Muklis menyadari, banyaknya warga di rumahkan oleh perusahaan tempat mereka bekerja lantaran konsekuensi pemberlakuan PSBB, tentu tidak serta merta mudah di panggil kembali oleh perusahaan untuk bekerja. “Untuk itulah, salah satu tujuan RW 01 membangun Lumbung Pangan, sebagai antisipasi warganya yang belum bangkit perekonomiannya,” ungkapnya.
Meski warga dilingkungannya tidak ada yang positif Covid-19, Uu, tetap meminta agar para warganya menjalankan protokol kesehatan, seperti wajib memakai masker, sering cuci tangan dengan air atau hand sanitizer dan membiasakan diri menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Rumah ibadah pun juga sudah kita terapkan protokol kesehatan, seperti penyediaan air cuci tangan, penyemprotan desinfektan, sosial distancing dan pemakaian masker,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Posko Kampung Siaga Covid-19 RW 01 Kel. RJB Muklis, saat mendampingi Supriyatna menuturkan, RW. 01 Kel. RJB terdiri dari 1. 700 KK. Dia merasa bersyukur sedikitnya 90 persen warga, mendapat bantuan pangan dari Pemerintah, yakni Bantuan Presiden, bantuan propinsi dan termasuk bantuan Pemerintah Kota Depok serta bantuan Aspirasi dewan.
Dijelaskannya, RW. 01 Kel. RJB membuat lumbung pangan sejak sebelum bantuan itu datang, hingga kini kata RW UU, telah menerima paket bahan pangan yang bersumber dari lingkungan RW. 01 dan bantuan masyarakat sekitar.
“Lumbung Pangan kita tidak menerima bantuan atau sumbangan berupa uang, kita hanya menerima bahan pangan. Alhamdulillah berkat bantuan dari perusahaan sekitar dan masyarakat, kita dapat 800 paket pangan, sudah kita salurka paket,” bebernya.
Ketua Rw berharap, dengan tertibnya masyarakat menjalankan protokol kesehatan, semoga mata rantai penyebaran pandemi Covid -19 dapat terputus, sehingga kehidupan dan perekonomian warga, dapat kembali normal. (adi).
