Dapur Remaja Radio|Bojongsari.
Ketua DPD LPM kota Depok Yusra Amir menanggapi masalah wabah virus Corona sudah sangat serius. Sedangkan jumlah korban semakin bertambah yang positif dari jumlah seblumnya hanya13 kini bertambah mencapai 15 orang.
Yusra mengatakan, wabah virus Corona yang sudah merasuk kedalam sandi kehidupan manusia di berbagai kalangan dinilai tindakan pemerintah kota Depok sangat lambat. Ketakutan masyarakat setiap harinya semakin tidak terkontrol.
“Pemerintah sangat lambat menangani masalah wabah Corona, sementara ini hanya himbauan, belum ada tindakan nyata nya untuk membantu masyarakat, ini keritikan nyata untuk pemerintah,”jelas Yusra Amir saat berada di kediamannya pada Selasa (24/3).
Pemerintah berbuat apabila sudah tidak terkontrol, lanjut Yusra, Di sisi lain wabah Corona, masyarakat juga dibebani oleh tinggi nya ekonomi saat ini. Pemerintah kota justru lebih banyak menghimbau dibandingkan dengan tindakan nyata.
“pemerintah bisa menggunakan anggaran biaya tanggap darurat melalui APBD dan APBN, seperti, Bantuan Operasional Pemerintah (BOP), Biaya Operasional Sekolah (BOS), Forum Kota Depok Sehat (FKDS) yang bisa dikucurkan untuk biaya tanggap darurat ke-setiap wilayah,”jelasnya.
Selain itu, ketua DPD LPM kota Depok, mempertanyakan anggaran FKDS yang nilainya mencapai 80 milyar, yang seharusnya bisa digunakan untuk biaya tanggap darurat, Hal inilah yang menjadi pertanyaan ketua LPM se-kota Depok.
“ketua LPM se-kelurahan menanyakan anggaran tanggap darurat seperti tidak ada tanggapan, sikap pemerintah lambat penanganan pencegahan wabah Covid-19, langkah kongkret terhadap dampak sosialnya maka bisa dipastikan akan muncul kegaduhan di masyarakat,”jelasnya lagi.
Janganlah menekan masyarakat untuk berdiam diri di rumah, hindarkan kerumunan (sosial distancing) prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) namun, tindakan yang dilakukan tidak ada, berikanlah warga perlindungan dan penanganan.(nez)
