Connect with us

Hi, what are you looking for?

Sorotan

DEPOK VS CORONA

Laporan: M. Hilman

Dapur Remaja Radio|Cibinong.

Masyarakat dunia benar-benar tersentak awal tahun ini. Lantaran masif dan fatalnya dampak sebaran virus corona. Bermula dari Wuhan, Tiongkok, virus corona Covid-19 telah mengganas dan menyebar ke banyak belahan dunia, tidak terkecuali di Indonesia.

Tiongkok dan Italia adalah dua negara dengan jumlah penderita dan korban jiwa terbanyak sejauh ini. Namun Indonesia menjadi negara dengan rasio kematian tertinggi. Mencapai lebih dari delapan persen. Padahal rata-rata negara lain cuma dua hingga tiga persen.

Di Indonesia, penderita virus Covid-19 mencapai 579 kasus, dengan jumlah korban meninggal 49 jiwa dan 30 sembuh. Data per 23 Maret 2020. Ini yang terdeteksi.

Pemerintah memang sudah mengambil sejumlah kebijakan. Bentuknya imbauan; agar jaga jarak aman (physical distancing), dan kerja, belajar juga beribadah dari rumah. Namun nampaknya kebijakan ini belum mujarab.
Jumlah penderita Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan segera mereda. Justru masih berpotensi bertambah. Dari hari ke hari.

Baru-baru ini, pemerintah mendatangkan ratusan ribu alat deteksi cepat virus Covid-19. Juga menyiapkan rumah sakit khusus untuk menampung penderita virus Covid-19.

Jakarta menjadi provinsi terbanyak penderita Covid-19. Sebarannya merata di seluruh kota madya. Tapi Depok adalah kota pertama terjangkit Covid-19. Yang terdeteksi positif dua penderita sekaligus. Di awal Maret lalu.

Menyadari Covid-19 sudah masuk ke Indonesia, sejumlah elemen masyarakat mulai bergerak bersama. Untuk menangkal penyebaran virus Covid-19. Di berbagai daerah. Begitu juga warga Depok.

Sudah sepekan ini aksi swadaya masyarakat Depok berjalan. Jargonnya #depoklawancorona. Informasinya banyak di facebook dan Instagram. Sebuah sporadis. Dadakan dari kesadaran bersama warga Depok.

Berawal dari obrolan ringan sesama warga Depok. Tentang kesulitan mendapatkan masker dan hand sanitizer di pasaran di wilayahnya. Obrolan ini meluas menjadi sebuah diskusi berbagi informasi soal Covid-19. Di grup WA yang isinya 18 orang.

Profil anggota grup WA berbeda-beda. Ada dosen. Jurnalis. Pekerja kantoran. Juga entrepreneur. Diskusi mereka kemudian menjadi media saling urun gagasan. Juga menggalang semangat berbagi.

Setelah melewati diskusi panjang. Akhirnya diputuskan untuk menyediakan hand sanitizer dan masker gratis. Alasannya, kedua barang itu langka di pasaran. Dan bisa jadi alat kampanye efektif agar masyarakat sadar pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan.

Kedua barang ini akan dibagikan ke warga Depok. Khususnya bagi para pekerja informal yang tidak punya pilihan bekerja dari rumah. Harus tetap cari nafkah di luar rumah di saat krisis seperti ini.

Persoalan pandemi virus Covid-19 pada akhirnya memang tidak hanya soal krisis kesehatan. Tapi juga berdampak fatal bagi kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Jika keadaan ini terus berlarut, bukan tidak mungkin, yang terganggu pertama adalah dapur-dapur para buruh harian. Yang bekerja hari ini, untuk makan hari ini.

Sahat Farida Berlian, salah satu penggagas Depok Lawan Corona menuturkan, makanya distribusi masker dan hand sanitizer diutamakan kepada para pekerja informal. Mulai dari tukang ojek, hingga pedagang asongan.

Untuk memproduksi masker dan hand sanitizer mereka masih hadapi sedikit kendala teknis. Ditargetkan mampu produksi 1000 botol hand sanitizer, sayangnya stok botol sempat terbatas.

Depok Lawan Corona tidak hanya memproduksi masker dan hand sanitizer, tapi juga membuat wastafel portable.
Wastafel portable itu dibuat dari ember bekas. Dilubangi. Dipasangi kran. Dicat ulang agar lebih indah dipandang.

Kemudian ditaruh di lokasi strategis yang banyak pertemuan warga. Kayak di dekat warteg dan pangkalan ojek.
PR-nya nanti tinggal saling mengingatkan. Agar saling jaga wastafel protable. Warga sekitar harus ikut bertanggung jawab. Untuk isi kembali jika air dan sabunnya habis.

Hingga saat ini, Depok Lawan Corona membuka kontribusi warga lainnya. Bisa bentuk donasi uang, juga bentuk barang untuk memproduksi masker dan hand sanitizer. Seperti kain katun baru (bukan bekas, non satin, non sutera, non brokat), lidah buaya, daun sirih, alkohol, wadah untuk anti septik.

“Yang mau gabung sangat dipersilakan. Intinya adalah bagaimana bisa saling membantu. Dengan caranya masing-masing.”

Farida mengharapkan gerakan gotong royong semacan ini akan menular kebanyak daerah. Bekasi juga sudah mulai dengan Bekasi Lawan Corona. Karena memang masyarakat tidak bisa terus menerus berpangku tangan kepada pemerintah.

Saat sebagian masyarakat dunia masih tersentak dengan masif dan fatalnya dampak dari sebaran virus Covid-19, tapi warga Depok sudah memberi contoh. Memerangi virus ini bisa dimulai dari sesama kita. Lewat gerakan #depoklawancorona.

Comments

Anda Mungkin Juga Suka

Sorotan

Dapur Remaja Radio|Bojongsari. Sebanyak 13 RT dari 26 RT di Kelurahan Bojongsari Baru serahkan jabatan dan stempel kepada lurah Bojongsari, Bojongsari Depok, pada Rabu...

Sorotan

Dapur Remaja Radio|Dumek. Laporan: Adi Onez. Ngobrol kita Pagi Ini (Ngopi) adalah sebuah Program Radio Dapur Remaja yang hadir setiap hari dari Senin sampai...

Sorotan

Dapur Remaja Radio|Sawangan. Komunitas Lingkungan Hidup dan Kali Pesanggrahan Green Campbone (GC) geram atas tindakan oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab, karena telah melakukan...

Olahraga

Dapur Remaja Radio| Pasir Putih. Warga Pasir Putih Jalan Gang H. Saan RT 01 RW 04 kelurahan Pasir Putih kecamatan Sawangan, membangun sarana olahraga...

%d blogger menyukai ini: