Dapur Remaja Radio|Depok.
Yayasan Mutiara Islam pelatihan public speaking yang akan di Gelar pada 23 Februari 2020, hari ini Sukses dan berjalan dengan suasana saling komunikasi yang baik dalam berkomunikasi, menjadi MC, berpidato atau ceramah, maka hal ini bisa membuat kita tidak siap secara mental. Orang-orang yang takut berbicara didepan publik perlu adanya materi yang cukup.
“Atas dasar itulah saya mengikuti acara public speaking yang di gelar oleh Yayasan Mutiara Islam ini, saya akui kalau berhadan kurang percaya diri, dengan adanya kegiatan ini, berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan Kedepannya,” kata Maulidia peserta public speaking dari sawangan.
Lainnya halnya dengan Ibu Dian warga Cimanggis menuturkan, ketidakmampuan berkomunikasi atau ceramah menyebabkan seseorang tidak percaya diri ketika ia tampil didepan umum. Hal seperti ini dapat dijumpai pada setiap individu pada umumnya. Bagi mereka yang memiliki rasa takut untuk berbicara didepan publik, akan muncul rasa panik yang sangat mengganggu pikiran.
“Berbicara didepan publik, diri saya kadang belum siap akan mulai. Tapi dengan kegiatan public speaking ini sangat bagus, mudah-mudahan dari sini saya bisa nimba ilmu dan saya praktdkan di masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu Ketua Yayasan Mutiara Islam H. Muhsin Soleh, sekaligus sebagai narasumber public speaking ini mengatakan, memiliki keberanian berbicara didepan umum atau berpidato, membiasakan berbicara di depan umum, harus terus dibiasakan sehingga benarbenar menjadi sebuah kebiasaan.
“Alhamdulillah kegiatan ini berjalan dengan lancar dan suasana menjadi hidup ketika sesi kedua peserta menjalankan praktek secara langsung secara berkelompok. Sebenarnya hal ini sudah biasa, namun mereka (peserta) ingin lebih tau mengenai public speaking langsung dari saya,” ucap Muhsin Soleh kepada depokpro.com, Minggu (23/2/2020) usai memberikan materinya.
Muhsin soleh dengan alamat kantornya di Perumahan Bela kasa blok D 1 no. 2 Sukmajaya, Kota Depok menambahkan, memberikan ilmu public speaking itu penting dalam dunia komunikasi lisan lainnya seperti forum debat, rapat, pidato, seminar, memandu acara, diskusi, presentasi dan mengajar.
“Sesi pertama itu saya memberikan materi public speaking, dan sesi kedua praktek tentang komunikasi yang baik, kemudian orator retorika, bagaiamana seni berbicara yang baik, ga ngebosenin, intinya si penceramah bisa berhadapan dengan masyarakatnya,” paparnya. (dr).