Dapur Remaja Radio| Pondok Petir.
Paguyuban New Milenium (PNM) RW 08 kelurahan Pondok Petir, Bojongsari Depok gelar silaturahmi bersama walikota Depok Mohammad Idris, yang berlangsung di lapangan ketapang perumahan Reni Jaya, pada Rabu(15/3/2023).
Martin Badri sekretaris PNM juga ketua RW 08 mengatakan, kegiatan PNM sempat terhenti sejak adanya covid-19 dan kegiatan hari ini sebagai temu kangen dengan seluruh anggota yang ada di tiga RW.
“kegiatan silaturahmi ini sempat terhenti lantaran Covid-19, anggota PNM rata-rata usia lanjut (Lansia) jadi beresiko saat covid, alhamdulillah sekarang baru kita laksanakan lagi silaturahminya, walikota Depok hadir,”jelas Martin.
Selain itu, PNM juga membuat kelompok (Group Band) khusus lansia yang mempunyai bakat dan hoby di musik dan menyanyi PNM memberikan wadahnya untuk mereka.
“dengan adanya group musik ini kami di sini juga ikut bernyanyi dan juga mengundang walikota untuk bernostalgia lewat nanyanyian,”ucapnya.
Seperti yang disampaikan walikota Depok Mohammad Idris di kelurahan Pondok Petir masih sangat tinggi kasus stunting sehingga kader dan peran serta masayarakat terutama PNM siap membantu untuk pendampingan.
“tadi saat sambutan pak wali bilang kalau kecamatan Bojongsari khusunya Pondok Petir jumlah stunting masih tinggi, jadi kader harus kerja ektra untuk menekan stunting dan kami (PNM) juga sipa untuk mendampingi dan mensosialisasikannya agar pondok petir zero stunting,”bebernya.
Lebih lanjut, dengan adanya PNM dirinya berharap masyarakat RW 06-07-08 lebih kompak dalam membangun wilayah yang ada di tiga RW.
Ditempat yang sama walikota Depok Mohammad Idris menyampaikan pesan kementerian saat acara musrenbang tingkat kota, yang pertama terkait dengan penuntasan kemiskinan yang menjadi prioritas.
“alhamdulillah kota Depok sekarang ini angka kemiskinan kota Depok 2,35 persen ini terendah se-Jawa Barat dan terendah ke lima tingkat nasional, ini perlu kita banggakan,”ucapnya.
Dari segi investasi walikota melanjutkan, laju pertumbuhan ekonomi kota Depok meningkat 5,40 persen di bawah nasional, penyebab faktor kota Depok berada di bawah tingkat Jawa Barat dan Nasional karena ada kenaikan Laju Pertumbuhan Ekonimi (LPE) karena faktor unsur pertanian.
“LPE kota Depok meningkat 5,40 persen tetapi ada dibawah nasional, nasional itu lebih tinggi dikit ga jauh beda dengan Jawa Barat, setelah dilihat kenapa Depok di bawah Jawa Barat dan nasional ternyata faktornya unsur pertanian, sedangkan tingkat nasional saat ini sedang galak galaknya sementara kita urban farming saja baru on proses,”bebernya.
Sementara kota Depok wajib menyiapkan 20 persen untuk lahan pertanian dari luas kota Depok 200 KM (20 ribu Hektar) yang dijadikan sebagai lahan pertanian.
Hadir di acara tersebut, Walikota Depok Mohammad Idris, Camat Bojongsari Rizal Farhan, Sekcam Suhendar, Ketua LPM Ari, Lurah se kecamatan Bojongsari, serta ketua dan anggota PNM.(nez)
