Dapur Remaja Radio| Bojongsari.
Memasuki pilkada Kota Depok yang berlangsung pada tanggal 26 September 2020 mesin politik masing-masing pasangan calon mulai dipanaskan. Komunitas Pemuda (Kuda) Depok kembali mengingatkan kepada semua pihak baik itu kubu pasangan calon Mohammad Idris, Imam Budi Hartono maupun rivalnya pasangan Pradi Supriatna dan Afifah Alia.
“Meskipun Kuda Depok Mendukung Idris-Imam, bukan berarti kami akan menghalalkan segala cara untuk memenangkan pak Kiayi, walaupun hal itu sangat mudah, karena beliau masih Walikota saat ini,”ucap Hilal Hadiana sekjen Kuda Depok, pada Kamis (24/09/2020).
Selain itu, dia (Hilal-red) berharap kepada semua relawan Idris-Imam dapat melakukan kampanye untuk meraih simpati masyarakat dengan cara yang santun dan cerdas. Begitu juga terhadap pendukung dan relawan elit partai pengusung pasangan calon Pradi – Afifah harus bisa memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dalam berpolitik.
“Kita harus cerdas menyikapi segala sesuatu keadaan,kedua calon walikota saat ini sama-sama incumbent maka kita harus bisa membedakan Pak Kiayi sebagai Walikota atau Pak Kiayi sebagai Calon Walikota,”cetusnya
Sekjen Kuda meminta kepada semua relawan untuk tidak menggoreng sesuatu yang masih pada jalur (tepat-red) bukan mencari kesalahan , hal ini di contohkan Hilal, seperti isu yang berkembang bahwa salah satu pejabat pemerintah kota Depok mendampingi walikota Mohammad Idris untuk bersilaturahmi di kediaman mantan walikota Depok periode 2000-2005, Badrul Kamal waktu lalu.
“wajarlah SS ikut sebagai pendamping, pasalnya Mohammad Idris saat bersilaturahmi di kediaman Badrul kamal masih menjabat sebagai walikota Depok, “ucapnya.
Sambung Hilal, Mohammad Idris akan cuti pada tanggal 26 September 2020 dan saat itulah Idris sebagai calon walikota, menurutnya, setelah walikota memasuki cuti dan focus terhadap pencalonannya ASN di larang untuk mendapinginya.
“kalau sudah memasuki masa cuti, Idris bukan lagi sebagai walikota tetapi calon walikota, sejak itulah peran ASN di tuntut untuk netralitasnya, dan tidak ada kewajiban untuk mendampingi kepala pemerintahan, karena statusnya calon, “jelas Hilal.
Sekjen KUDA mengajak kepada semua relawan untuk bisa menjaga kondusifitas wilayah terkait dengan pilihan calon walikota dan wakil walikota Depok, terlebih pilkada saat ini berada di tengah-tengah wabah Covid-19.(nez)