Dapurremaja.com| Pasir Putih
Tanah tebing dengan ketinggian kurang lebih 6 meter di Cluster Syakira Residence 2 yang terletak di wilayah Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, longsor akibat tekanan air yang cukup tinggi pada saat hujan deras yang mengguyur wilayah Depok dan sekitarnya pada pekan yang lalu.
Sampai saat ini belum ada itikad baik dari pihak pengembang untuk meninjau langsung ke lokasi atas peristiwa longsor yang terjadi.
Ketua Paguyuban Cluster Syakira Residence 2, Alfian menerangkan, warga Cluster Syakira Residence 2 hingga saat ini masih menunggu pihak Pemkot Depok untuk menengahi antara warga perumahan dengan pihak pengembang, atas peristiwa longsor.
“Kami tidak muluk-muluk. Kami hanya ingin adanya aksi nyata dari Pemkot Depok, misalnya dengan mempertemukan kami dengan pihak pengembang, atau melakukan suatu tindakan terhadap tebing yang sudah longsor itu,” ungkap Alfian, Kamis (9/11/2023).
Dirinya menambahkan, pihak pengembang pasti sudah mengetahui apa yang telah terjadi di Cluster Syakira Residence 2. Meski begitu, pihak pengembang seakan tak tahu menahu atas peristiwa yang terjadi di perumahan yang di bangun pihak pengembang.
“Begitu juga dengan pihak kelurahan, yang dari awal kejadian hingga saat ini belum meninjau lokasi atau mengambil tindakan,” tutur dia.
Alfian menegaskan, warga Cluster Syakira Residence 2 sampai saat ini masih menunggu pertanggungjawaban dari pengembang dan bantuan dari pemerintah, terkait revitalisasi pasca longsor dengan membuat turap agar kejadian longsor tidak terajdi kembali.
Sambung dia, awalnya tebing yang berada di belakang Cluster Syakira Residence 2 tersebut dibeli untuk pengurukan pada tahun 2022. Kemudian pihak pengembang berjanji untuk diturap. Tetapi, sampai saat ini penurapan tersebut belum dilaksanakan hingga terjadinya longsor.
“Sebenarnya simpel saja. Kalau memang dinilai pengembang itu lalai oleh pemerintah, ya tinggal diambil tindakan sesuai hukum yang berlaku. Lalu pemerintah membantu warga untuk merealisasikan pembuatan turap demi keamanan, sehingga tidak ada korban jiwa dikemudian hari,” jelas Alfian.
Menanggapi hal ini, Kasi Pemtrantib Kelurahan Pasir Putih, Komarudin mengatakan, terkait dengan revitalisasi pasca longsor di Cluster Syakira Residence 2 tersebut, pihak kelurahan sudah mengarahkan kepada warga selaku konsumen di perumahan tersebut untuk menemui langsung pihak pengembang.
“Sudah kami arahkan langsung untuk meminta pertanggungjawaban. Karena itu kan memang pertanggungjawaban si pengembang,” jelas Komeng -sapaan Komarudin-.
Harusnya, sambung dia, sejak awal pengembang mendirikan perumahan itu sudah bisa memprediksi kondisi kontur tanah lokasi itu seperti apa. Kemudian, pengembang juga seharusnya bisa memprediksi akibatnya jika tebing tersebut tidak diturap.
“Seharusnya sudah bisa diantisipasi sebelumnya. Pengembang perumahan juga seharusnya menurap tebing itu. Jadi, kondisi tebing yang longsor itu merupakan kelalaian pengembang,” terang Komeng.
Lebih lanjut, berkaitan dengan tindakan yang dilakukan di pasca longsor, pihak kelurahan hanya membantu mengatasi dampaknya, ketika berkoordinasi dengan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Depok dan Damkar Kota Depok untuk membersihkan dampak longsor itu.
“Sumber permasalahannya itu bukan di kami. Tetapi di pihak pengembang itu sendiri,” jelas Komeng. (nez)
