Connect with us

Hi, what are you looking for?

Pendidikan

H Bambang Sutopo Merespon Inisiatif Anies Baswedan Tentang Minat Baca Masyarakat

H. Bambang Sutopo (HBS)

Dapurremaja.com| Depok

Dari data yang dikeluarkan oleh Studi IEA (International Association for the Evalution of Education Achievermen) di Asia Timur, di mana tingkat terendah membaca anakanak dipegang oleh negara Indonesia dengan skor 51.7, di bawah Filipina skor 52.6, Thailand skor 65.1, Singapura 74.0, dan Hongkong 75.5. Selain itu, kemampuan anakanak Indonesia dalam menguasai bahan bacaan juga rendah yaitu hanya sebesar 30 persen.

Menurut H.Bambang Sutopo Program Literasi yang akan dihidupkan kembali oleh Capres Anies Baswedan berupa kegiatan Membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai sangat bagus dan relevan dengan kebutuhan saat ini serta menjawab permasalahan di atas karena program ini dapat meningkatkan minat baca.

Politisi Partai PKS H. Bambang Sutopo yang kerap di panggil HBS sangat mendukung Gerakan Literasi Masyarakat karena pembangunan literasi masyarakat memiliki kontribusi besar dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan secara khusus meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan meningkatkan minat baca masyarakat melalui program seperti ini, diharapkan generasi mendatang akan memiliki pengetahuan yang lebih luas dan kemampuan berpikir yang lebih baik. Bangsa yang cerdas ditandai oleh tingkat pendidikan dan kemampuan literasi.

ads-samsat-4

Sebagai praktisi dan pemerhati pendidikan Bambang Sutopo tentu sangat konsen terhadap peningkatan minat baca pada masyarakat. Hal tersebut juga diperkuat dengan  latar belakang pendidikannya. Disertasi S3 nya membahas Manajemen Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dalam meningkatkan Minat Baca Siswa menunjukkan bahwa dirinya memiliki pemahaman mendalam tentang pentingnya literasi dalam dunia pendidikan. HBS adalah alumni S3 Ilmu Pendidikan dari Uninus (Universita Islam Nusantara) Bandung.

Dirinya mengatakan, manajemen GLS adalah pendekatan yang sangat penting dalam memastikan bahwa upaya-upaya literasi di sekolah berjalan efektif. Ini mencakup perencanaan kurikulum yang tepat, pelatihan guru, pemilihan buku yang sesuai, dan penciptaan lingkungan belajar yang mendukung minat baca. Ketika GLS diintegrasikan dengan baik dalam sistem pendidikan, minat baca siswa dapat meningkat secara signifikan.

Sedangkan Gerakan Literasi Masyarakat (GLM) adalah inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan literasi di seluruh masyarakat. Ini bukan hanya tanggung jawab sekolah atau pendidik, tetapi juga melibatkan seluruh komunitas. GLM melibatkan berbagai kegiatan seperti kampanye membaca, kelompok diskusi buku, dan akses ke perpustakaan yang lebih baik.

Selain itu, lanjutnya, GLM dapat membantu mengidentifikasi masalah literasi di tingkat masyarakat yang dapat mempengaruhi minat baca siswa. Misalnya, kurangnya akses ke buku atau perpustakaan yang baik dapat menjadi hambatan yang signifikan.

“Gerakan Literasi Masyarakat (GLM) dan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan dua pilar penting dalam upaya meningkatkan minat baca siswa dan literasi secara keseluruhan. GLM membantu menciptakan budaya literasi yang kuat di masyarakat, sementara GLS adalah memastikan bahwa upaya-upaya literasi di sekolah berjalan dengan baik,” tuturnya.

Dukungan HBS terhadap Program Program Literasi yang akan dihidupkan kembali oleh Anies Baswedan dianggap sebagai langkah nyata untuk mengimplementasikan pengetahuan dan pengalamannya dalam dunia nyata. Jadi dengan adanya donasi ini diharapkan akan mampu mendukung sarana prasarana GLM utk meningkatkan minat baca dimasyarakat. Seperti, Lomba baca buku di setiap Kelurahaan, membaca buku melalui aplikasi baca, dan lain sebagainya.

ads-samsat-3

Salah satu kendala dalam melaksanakan program Gerakan Literasi Masyarakat adalah kurangnya sarana perpustakaan dan buku-buku yang bermutu. Dengan program Donasi Literasi, masyarakat akan lebih mudah mendapatkan buku-buku bermutu sehingga harapannya anak-anak dan masyarakat secara umum akan semakin tertarik untuk membaca dan meningkatkan pengetahuan mereka. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta, literasi di Indonesia dapat terus berkembang dan mencerdaskan generasi masa depan.

“Di sekolah Ruhama saat ini telah dilaksanakan  program cinta membaca dengan kegiatan wajib kunjungan ke perpusatakaan, membuat pojok bacaan di setiap kelas, mengadakan lomba-lomba literasi,  dan pemenuhan akan buku-buku yang bermutu dan menarik,”ungkapnya.

Selanjutnya sambung HBS, untuk mempermudah akses dan peningkatan minat membaca, Ruhama akan meluncurkan perpustakaan digital melalui e_libraryruhama.

Untuk itu, H. Bambang Sutopo berharap GLM (Gerakan Literasi Masyarakat) yang digagas dan diinisiasi oleh Paguyuban Duta Baca ini menjadi gerakan yang terstruktur dan masif di masyarakat serta terus berkolaborasi dan sinergi dengan semua pihak.(nez)

Comments

Anda Mungkin Juga Suka

Sorotan

Dapur Remaja Radio|Bojongsari. Sebanyak 13 RT dari 26 RT di Kelurahan Bojongsari Baru serahkan jabatan dan stempel kepada lurah Bojongsari, Bojongsari Depok, pada Rabu...

Berita

Dapur Remaja Radio |Bedahan. Kolam renang waterboom Putri Duyung Depok yang berada di Jalan Bungsan No 50 kelurahan Bedahan Sawangan Depok memberikan promo khusus...

Hiburan

DRR|Cinangka. Ternyata menjadi penyiar itu banyak tantangan dan pengalaman seru, terutama bagi penyiar yang hobi memancing ini, pria asal Garut yang sekarang bermukim dikawasan...

Pemerintahan

dapurremaja| Pasir Putih. Program pemberdayaan masyarakat kelurahan Pasir Putih gelar acara sosialisasi pencehagan penularan HIV pada ibu hamil yang dilaksanakan pada, Selasa (25/7/2023) bertempat...