Dapur Remaja Radio|Duren Mekar.
Program ekonomi rakyat Ayo Depok gerakan bela dan beli produk Depok terus fokus untuk meningkatkan perekonomian kerakyatan warga agar tidak tergerus oleh perkembangan pembangunan kota.
“Sementara ini KTP saya masih di kelurahan Curug kecamatan Bojongsari, Depok, sementara jumlah penduduk di sana mencapai 12 ribu, secara hitung-hitungan ekonomi untuk satu dapur saja setiap hari mengeluarkan uang sebesar Rp. 50 ribu, diperkirakan mencapai Rp.600 juta uang yang berputar, sementara uang sebesar itu belum bisa dimanfaatkan warga sekitar, justru malah orang lain seperti Mall dan minimarket,” beber H Anwar selaku penasehat Ayo Depok pada Senin (3/8/2020) dikawasan BSI.
Lebih lanjut dikatakannya, bela dan beli produk lokal adalah untuk meningkatkan perekonomian rakyat sekitar, meskipun harga lebih mahal namun lebih membela usaha dan produk lokal masyarakat sekitar, sehingga bukan orang lain yang menikmati hasil besarnya, tetangga hanya kebagian menjual korek api dan garam saja.
“Ayo Depok ini mengajak warga ikut berbelanja yang dijual oleh penduduk setempat yang akhirnya uang tidak kemana-kemana, seperti membeli kebutuhan pokok hingga korek api sekalipun,” kata H. Anwar.
Dengan demikian, lanjut dia, penduduk asli di Curug tidak akan tergurus karena memiliki usaha. Selain itu, tanah miliknya tidak dijual lantaran mereka memiliki usaha yang ditopang oleh masyarakat dari membeli barang yang dijualnya.
“Ayo Depok ini didirikan lantaran prihatin melihat penduduk di Curug hingga menjual lahanya, kemudian tersingkir dengan keadaan,” ujarnya.
Dari pemikiran itu, dikatakan ia mencoba membangun perekonomin skala kecil dengan membuat program usaha, di antaranya suplay beras. Meski tanam beras tersebut tidak di daerah Depok, namun beras ini sudah disuplay melalu Pondok Pesantren.
Lanjutnya, dirinya tidak bisa berjalan sendiri dalam membangun perekonomian warga, tetapi banyak melibatkan orang banyak. “Contoh jika seseorang memiliki keahlian membuat dodol, jangan juga memasarkannya, serahkan kepada kami untuk dipasarkan, sehingga usahanya bisa maju dan berkembang,” tukasnya.
Pemikiran membangun ekonomi di Curug, dijelaskannya, sudah dijajagi sejak 4 tahun lalu, saat itu dirinya betemu dengan warga Curug dan memberikan pencerahan dalam dunia usaha, namun setelah dimotivasi tidak jalan juga, hingga akhirnya diputuskan untuk membangun pabrik tahu dan peternakan.
“Ketika saya mengajak warga Curug untuk usaha sesuai keahliannya. Tujuannya agar mereka tidak menjual lahannya, sebaliknya membangun usaha. Tapi yang terjadi, tidak ada yang jalan,” paparnya.
Melalui Ayo Depok ini diharapkan warga peduli membeli produk warga, dari kebutuhan sembako, makanan ringan, maupun minuman ringan sehingga warga tersebut ikut membangun perekononiam warga setempat.
“saya berharap Ayo Depok ini tidak hanya di wilayah Curug, Kecamatan Bojongsari, tapi bisa merambat ke kelurahan lain,”tutupnya.(nez)